Sidoarjo (ANTARA News) - Sejumlah seniman Sidoarjo yang tergabung dalam "Komunitas Akar Jati" menggelar lomba musik keroncong se-Sidoarjo memperebutkan tropi Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo.
Suwarno, pimpinan Bloedroe Arsidapro yang menyelenggarakan kegiatan, Sabtu, mengatakan, lomba musik keroncong ini sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian budaya oleh para seniman Sidoarjo.
"Musik keroncong adalah seni budaya bangsa yang patut dilestarikan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, bisa memberikan nuansa lain bagi seniman Sidoarjo," katanya.
Ia mengemukakan, lomba musik keroncong ini digelar Sabtu malam (23/5) mulai pukul 19.00 sampai selesai, di Rumah Makan Akar Jati, kawasan jalan lingkar barat Sidoarjo.
"Sampai hari terakhir pendaftaran, jumlah pesertanya mencapai delapan grup musik keroncong, semuanya dari Sidoarjo," katanya.
Ia menyatakan, di Sidoarjo sebenarnya banyak grup musik keroncong yang tetap eksis, bahkan sudah ada yang melakukan alih generasi. Namun keberadaan mereka sangat jarang terekspos ke permukaan karena kalah pamor dengan grup-grup band beraliran pop.
"Lomba ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengekspos mereka ke permukaan. Selain itu juga untuk membangkitkan kembali gairah anak-anak muda untuk bermusik keroncong, agar musik keroncong nggak diklaim sebagai produk seni budaya bangsa lain," tuturnya.
Sekilas Tentang Keroncong
Menurut Wikipedia, akar musik keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku.
Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer dibanyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer.
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah Gesang, sang pencipta tembang legendaris Bengawan Solo.Atas pengabdiannya itu, Gesang dijuluki "Buaya Keroncong"oleh insan musik Indonesia. (*)
Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009