Surabaya (ANTARA News) - Tim evakuasi Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, sampai pukul 09.45 WIB berhasil mengangkut 25 kontainer yang jatuh ke laut akibat tabrakan dua kapal kontainer domestik MV. Tanto Niaga dan MV. Mitra Ocean semalam (22/5), sekitar 500 meter arah Timur Dermaga Domestik PT Terminal Peti Kemas (TPS).
"Evakuasi oleh tim pengamanan dilakukan secara bertahap. Pada pukul 02.00 hari ini, mereka berhasil mengangkut 18 peti kemas dari laut ke dermaga. Kemudian pada evakuasi pagi ini sebanyak tujuh peti kemas lagi yang sudah diangkut," kata Humas PT TPS Wara Djatmika di Surabaya, Sabtu.
Secara total, kata dia, ada 25 peti kemas yang sudah dievakuasi. Mayoritas kontainer yang terangkut merupakan peti kemas yang dibawa oleh kapal MV. Tanto Niaga milik perusahaan pelayaran PT Tanto Intim Line Surabaya.
"Sementara, sejumlah kontainer di kapal MV. Mitra Ocean milik perusahaan pelayaran PT Meratus Line yang berpusat di Surabaya hanya beberapa peti kemas," katanya.
Terkait jumlah kerugian yang diderita kedua perusahaan itu, pihaknya tidak berani mengungkapkan.
"Penjelasan tentang berapa kerugian akibat tabrakan semalam, buka wewenang kami. Tugas kami hanya memantau arus pelayaran di Tanjung Perak Surabaya," kataya.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Iwan Sabatini, menambahkan, secara umum alur pelayaran di lokasi kejadian tidak terganggu.
"Akan tetapi, harus tetap waspada terhadap beberapa peti kemas yang masih mengapung di seputar alur," katanya.
Menurut dia, sampai saat ini, alur pelayaran yang masuk Tanjung Perak Surabaya sudah diamankan oleh kapal patroli KPLP agar kapal yang masuk tidak menabrak kontainer yang jatuh ke laut.
"Lebih dari dua kapal patroli KPLP Tanjung Perak yang mengamankan alur pelayaran khususnya di buoy 8," ujarnya.
Ia mengemukakan, beberapa peti kemas kosong yang mengapung di seputar dermaga TPS sudah dipungut dan dievakuasi menggunakan `floating crane` dan peralatan pendukung lainnya," katanya.
Secara terpisah, pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Perak telah berupaya menarik Kapal Tanto Niaga yang tenggelam ke tepi. "Tepatnya, di sisi Barat dermaga TPS atau dekat dengan CC-11 yang belum dioperasikan," kata Adpel Tanjung Perak Cholic Kirom.
Ia menyatakan sudah menyiapkan tiga kapal tunda, tiga kapal patroli KPLP, Kapal Patroli Polisi Air, dan dibantu kapal TNI AL untuk menjaga posisi kapal Tanto Niaga yang sudah dikandaskan di sekitar Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) Tanjung Perak.
"Kami berharap, antisipasi ini dapat melancarkan arus lalu lintas kapal di sekitar TPS Tanjung Perak," katanya.
Kecelakaan tersebut, lanjut dia, bermula ketika kapal Tanto Niaga yang berlayar dari Pelabuhan Belawan, Medan, hendak bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sekitar pukul 18.30 WIB. Kapal tersebut rencananya akan bersandar di Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) Pelabuhan Tanjung Perak.
"Namun, saat proses buang sauh di buoy (pelampung) 10, kapal Tanto Niaga bersenggolan dengan Mitra Ocean yang sedang berhenti di buoy yang sama. Perkiraan lebih dari 45 kontainer jatuh ke laut. Sesuai laporan yang saya terima, sebagian besar kontainer tersebut adalah kontainer kosong," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009