Tadi sejumlah APD sudah sampai di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, dan siap digunakan
Padang, (ANTARA) - Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar) Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan RS Bhayangkara Polda Sumbar telah mendatangkan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan dari Pusdokkes Mabes Polri untuk menangani pasien COVID-19 di daerah ini.
"Tadi sejumlah APD sudah sampai di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, dan siap digunakan," kata Kombes Stefanus, di Padang, Senin.
Ia mengakui sebelumnya RS Bhayangkara Polda Sumbar belum memiliki alat pelindung diri dengan standar kesehatan, sehingga hanya menggunakan mantel yang terbuat dari plastik.
"Kemarin kondisinya seperti itu, dan saat ini sudah ada dan siap menangani pasien COVID-19," kata dia lagi.
Baca juga: 52 RS Bhayangkara bisa tangani pasien terpapar Covid-19
Dia mengatakan saat ini ada dua pasien COVID-19 yang dirawat di RS Bhayangkara Polda Sumbar di Kota Padang.
Ia menyebutkan kedua pasien tersebut merupakan Siswa Setukpa Polri Sukabumi asal Sumbar yang telah melakukan rapid test dan swab. Keduanya dinyatakan positif COVID-19, namun dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Keduanya terlihat sehat dalam masa karantina, namun hasil tes menyebutkan mereka postif," kata dia pula.
Sebelumnya, Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sumbar Kombes dr Sucipto mengatakan RS Bhayangkara Polda Sumbar di Kota Padang masih belum siap untuk menampung pasien diduga terjangkit COVID-19, namun pihaknya terus berupaya untuk mempersiapkan hal tersebut.
Menurut dia, untuk kesiapan memang belum mampu, namun pihaknya secara perlahan berupaya untuk melengkapi sehingga dapat mengantisipasi jika ada keluarga besar Polda Sumbar yang terjangkit virus tersebut.
"Persiapan yang kita lakukan untuk mengantisipasi jika ada keluarga anggota kepolisian terjangkit, mengingat RSUP M Djamil maupun RS Unand penuh," kata dia lagi.
Baca juga: 2.000 masker disalurkan ACT untuk RS Bhayangkara Jambi
Ia mengatakan RS Bhayangkara saat ini masih dalam tahap renovasi dan alat-alat kesehatan masih belum lengkap, namun pihaknya berupaya untuk melengkapi fasilitas tersebut.
"Kami hanya memiliki ruang isolasi sebanyak dua unit. Sementara untuk alat bantu pernapasan atau ventilator masih kurang, dan fasilitas lain harus dilengkapi untuk penanganan pasien COVID-19," kata dia lagi.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020