Jakarta (ANTARA News) - Pembukaan Konferensi ke-5 Federasi Perkumpulan Guangdong Sedunia yang berlangsung di Jakarta International Expo, Jumat malam tidak dihadiri satupun pejabat negara.
Menurut panitia pelaksana, pembukaan konferensi tersebut hanya berupa jamuan makan malam kepada tamu-tamu yang hadir dari 24 negara.
"Malam ini hanya internal saja antara sesama Guangdong. Tidak ada pejabat yang hadir," kata panitia setempat.
Pejabat baru dijadwalkan hadir mulai Sabtu hingga penutupan konferensi 24 Mei. Namun siapa saja pejabat yang akan hadir tersebut hingga Jumat malam belum mendapat kepastian.
"Pak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan hadir tanggal 24 Mei berdialog dengan pengusaha Guangdong dari berbagai negara," kata Ketua Umum Federasi Perkumpulan Guangdong Indonesia Sugeng Prananto.
Selain Presiden, sejumlah menteri seperti Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Menteri Perindustrian Fahmi Idris, juga dijadwalkan akan hadir di acara konferensi tersebut.
Dalam acara pembukaan konferensi pada Jumat malam tersebut tampil beberapa perwakilan negara. Sebagian di antara mereka menggunakan bahasa daerah seperti Hakka, Teo Chew, Guang Zhao dan Hai Nan.
Dari Indonesia diwakili Sugeng Prananto. Selain Sugeng juga tampil Siong Telong, pemilik surat kabar bahasa Mandirin terbitan Jakarta, Guo Ji Ribao.
Siong dalam sambutannya mendorong kepada seluruh warga Guangdong seluruh dunia agar terus maju untuk meraih sukses. Dia mengatakan di zaman sekarang, banyak orang Guangdong menjadi orang penting. Contohnya, mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew.
"Orang-orang Goangdong sangat bersatu dan tidak bisa dipisahkan," kata Siong di hadapan sekitar 3000 peserta dalam bahasa Mandarin.
Di akhir sambutannya, dia menyanyikan lagu Woheni (saya dan kamu). Lagu yang populer ciptaan komposer Hongkong Ng Kok Keng pada pembukaan Olympiade di Beijing tahun 2008 tersebut juga ikut dinyanyikan peserta konferensi yang lain.
Acara yang berlangsung semarak dan penuh kekeluargaan tersebut tampak meriah meskipun tidak ada spanduk atau umbul-umbul yang terpajang di area parkir JI Expo.
Pelaksanaan kegiatan bergengsi turunan Tionghoa tersebut dilaksanakan dalam rangka memperkokoh persahabatan dan persaudaraan antar warga Tionghoa dari sub etnik Hakka, Teo Chew, Guang Zhao dan Hai Nan. Upaya tersebut sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu melalui empat kali konferensi. Konferensi ke-5 kali ini Indonesia dipercayakan sebagai tuan rumah.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009