Jumlah KPM yang menerima bansos tersebut, sebanyak 1.666 keluarga, dengan nilai Rp300 ribu per bulan

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang segera menyalurkan bantuan nontunai kepada 1.666 keluarga di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, dalam upaya untuk mengurangi dampak ekonomi dari pandemi virus Corona atau COVID-19.

Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto mengatakan bahwa pada Selasa (14/4), masing-masing kelurahan yang ada di Kota Malang, bisa mulai mengambil kartu tabungan di kantor kecamatan.

Baca juga: Kondisi pasien positif COVID-19 di Kabupaten Malang mulai membaik

"Kartu tersebut, untuk kemudian diteruskan kepada keluarga penerima manfaat (KPM)," kata Wasto di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Wasto menjelaskan setelah kartu tersebut diambil, pihak Bank Pembangunan Daerah (Bank Jatim), pada Rabu (15/4) akan mulai mengisi saldo pada tiap-tiap kartu. Pencairan untuk KPM sendiri, dijadwalkan akan dimulai pada Kamis(16/4).

Menurut Wasto, pada Kamis, akan dilakukan proses pencairan untuk KPM dari Kecamatan Kedungkandang dan Kecamatan Blimbing, dan dilanjutkan pada hari berikutnya untuk Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Klojen, dan Kecamatan Sukun.

Baca juga: Dampak COVID-19, Daftar ulang 4.300 maba jalur SNMPTN dipermudah

"Jumlah KPM yang menerima bansos tersebut, sebanyak 1.666 keluarga, dengan nilai Rp300 ribu per bulan. Secara keseluruhan, tahap awal ini disalurkan sebanyak Rp499,8 juta," kata Wasto.

Selain itu, lanjut Wasto, mulai Selasa (14/4) warga Kota Malang yang merupakan penerima Bantuan Pangan Nontunai Daerah (BPNTD) sudah bisa mengambil atau membelanjakan bantuan itu ke e-warong yang tersebar di lima kecamatan.

Untuk BPNTD tersebut, lanjut Wasto, diberikan kepada 6.918 keluarga penerima manfaat. Para keluarga penerima manfaat tersebut harus melakukan isi ulang terlebih dahulu di Bank Jatim, sebelum bisa menggunakan kartu tersebut.

Baca juga: Kota Malang segera ajukan PSBB ke Gubernur Jatim

"Untuk e-warong, sementara terisi Rp110.000 per keluarga, per bulan, untuk dua bulan," ujar Wasto.

Nantinya, bantuan tersebut akan diberikan tambahan senilai Rp190 ribu per bulan, agar total bantuan secara keseluruhan sebesar Rp300 per bulan, atau besarannya sama dengan keluarga penerima manfaat yang terdampak COVID-19.

Secara keseluruhan, total bantuan untuk e-warong yang digelontorkan pada tahap awal mencapai Rp1,52 miliar. Sebagai catatan, Pemerintah Kota Malang telah mengalokasikan dana untuk jaring pengaman sosial untuk mengurangi dampak COVID-19 sebesar Rp26,24 miliar.

Di Kota Malang, tercatat ada delapan orang yang terjangkit COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak empat orang telah dinyatakan sembuh, sementara empat lainnya masih dirawat dan kondisinya sudah mulai membaik.

"Secara fisik, sudah membaik. Sudah dilakukan swab ulang, saat ini menunggu hasil," tambah Kepala Bagian Humas Kota Malang Nur Widianto.

Data lainnya, sebanyak 1.047 orang masuk kategori Orang Dengan Risiko (ODR), 153 berstatus Orang Tanpa Gejala (PTG), 293 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan sebanyak 58 orang merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Baca juga: Kota Malang bersiap lakukan pembatasan sosial berskala besar

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020