Semarang (ANTARA News) - PSIS Semarang berharap tidak menjadi "juru kunci" pada kompetisi sepak bola Liga Super, mengingat peluang untuk lolos dari degradasi sudah tertutup.
"Setelah target keluar dari degradasi tertutup, maka kami hanya berharap tidak menjadi 'juru kunci' pada musim kompetisi tahun ini yang dijadwalkan berakhir pertengahan Juni 2009," kata Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho di Semarang, Jumat.
Menurut dia, untuk keluar dari juru kunci, tentunya sisa empat pertandingan yang harus dijalani tim asuhan pelatih Ahmad Muhariah ini harus dimaksimalkan untuk menambah angka.
"Kita tetap tampil maksimal pada sisa empat pertandingan mendatang," kata Setyo yang sukses mengantarkan PSIS Junior juara Liga Remaja Piala Suratin 2004.
Tim berjuluk Mahesa Jenar ini masih menyisakan empat pertandingan pada musim kompetisi tahun ini, yaitu menjamu Persik Kediri, Senin (25/5), menjamu Persijap Jepara (BLI memutuskan batas akhir pertandingan ini 2 Juni 2009), melawan tuan rumah PKT Bontang (6/6), dan melawan Persiba Balikpapan (10/6).
Sampai kini PSIS berada pada peringkat ke-18 atau terbawah klasemen sementara Liga Super dengan nilai 20, hasil dari 30 kali main, empat kali menang, sembilan kali seri, dan 18 kali kalah.
Pertandingan melawan Persijap Jepara merupakan pertandingan ulangan karena pertandingan di Stadion Jatidiri Semarang yang berakhir dengan angak 0-0 tersebut dinilai tidak sah.
Pesaing terdekat PSIS untuk keluar dari posisi juru kunci adalah Persita Tangerang (peringkat ke-17) yang memiliki nilai 24 dari 31 kali main, yaitu enam kali menang, enam kali seri, dan 19 kali kalah.
Kemudian PSMS Medan (urutan ke-16) dengan nilai 24 yaitu dari 29 kali main, empat kali menang, 12 kali seri, dan 13 kali kalah, serta Deltras Sidoarjo mengumpulkan nilai 25 yaitu dari 30 kali main, enam kali menang, tujuh kali seri, dan 17 kali kalah.
Tiga tim terbawah pada musim kompetisi tahun ini akan terkena degradasi ke Divisi Utama dan posisinya akan digantikan tiga tim terbaik dari Divisi Utama, sedangkan peringkat ke-15 Liga Super harus memainkan pertandingan penentuan melawan urutan keempat Divisi Utama untuk menentukan tim yang berlaga pada Liga Super.
Peluang PSIS untuk keluar dari degradasi tersebut sebenarnya ada jika Idrus Gunawan dan kawan-kawan menang melawan Arema Malang tetapi pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis (21/5) ternyata hanya mampu bermain imbang 1-1.
Apabila saat itu PSIS menang dan empat pertandingan sisa sesuai dengan harapan (dua kali main di kandang sendiri menang serta dua kali main di kandang berakhir dengan hasil imbang atau seri) maka posisi tim ini akan berada pada urutan ke-15 atau masuk zona "play off", tetapi ternyata gagal.
"Kita hanya berharap bisa keluar dari juru kunci saja karena peluang untuk lolos degradasi sangat kecil atau bahkan sudah tertutup," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009