Kuala Lumpur (ANTARA) - Otoritas kesehatan Malaysia pada Senin melaporkan 134 lagi kasus virus corona, sehingga menambah total kumulatif menjadi 4.817 kasus saat ekonomi terbesar ketiga Asia Tenggara itu mengalami kondisi stabil dalam jumlah infeksi baru yang dilaporkan dalam 10 hari belakangan.

Otoritas juga melaporkan satu lagi korban meninggal akibat COVID-19.

Korban merupakan salah satu peserta acara keagamaan, yang bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga total kasus terkonfirmasi di negara tersebut, menambah total menjadi 77 kematian.

Malaysia mencatat jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 tertinggi di kawasan tersebut hingga Senin, ketika Filipina mengonfirmasi total kumulatif sebanyak 4.932 kasus.

Baca juga: Perdana Menteri Malaysia larang kedai pangkas rambut beroperasi
Baca juga: 41 pelajar tahfiz kluster tabligh sembuh dari COVID-19


Untuk menghadapi wabah corona yang belum ditemukan vaksinnya itu, otoritas di Malaysia memutuskan karantina wilayah yang sebelumnya ditetapkan berakhir pada 15 April diperpanjang hingga 28 April mendatang.

Para pemimpin negeri itu termasuk perdana menterinya mengimbau warga Malaysia untuk tidak keluar rumah selama Ramadhan yang tiba sepuluh hari lagi. Bazar makanan yang menjadi tradisi warga di sana selama Ramadhan diinstruksikan tak diselenggarakan.

Warga juga diminta shalat tarawih di rumah serta tidak melakukan perjalanan pulang kampung pada hari raya Idul Fitri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Terdampak pembatasan pergerakan, 47 ribu WNI pulang dari Malaysia
Baca juga: PPI Malaysia distribusi bahan makanan ke mahasiswa

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020