Jakarta, (ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN menyatakan bank-bank BUMN siap membiayai pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista), jika ada jaminan dari pemerintah dalam APBN.

"Bank BUMN selalu siap membiayai pembelian alutsista, namun selama ini tidak didukung jaminan pemerintah," kata Sekretaris Menneg BUMN, Said Didu, di Jakarta, Jumat.

Pernyataan Said tersebut sekaligus membantah anggapan sejumlah kalangan bahwa sinergi BUMN terutama pada BUMN Industri Strategis tidak berjalan dengan baik.

Tidak adanya sinergi itu juga disebut-sebut menjadi salah satu penyebab jatuhnya pesawat Hercules baru-baru ini.

Menurut Said, selama ini dalam pengadaan alusista di Departemen Pertahanan pemerintah cenderung hanya membiayai barang atau senjata yang berasal dari impor.

"Produk (senjata) luar negeri umumnya dibiayai dalam janka panjang melalui APBN. Padahal senjata yang serupa dapat diproduksi di dalam negeri oleh BUMN Industri Strategis)," ujarnya.

BNI dan Mandiri misalnya, telah membiayai pengadaan sekitar 100 unit tank untuk kebutuhan militer. "Bahkan harganya setengah lebih murah dibanding produk impor dengan kualitas yang juga bagus," ujarnya.

Pesawat produksi Dirgantara Indonesia, kapal tanker dan kapal perang produksi PAL Indonesia serta senjata produksi Pindad, banyak dipesan negara lain. "Mengapa kita justru banyak memasoknya dari luar negeri," tegasnya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009