Magetan (ANTARA News) - Tim evakuasi yang merupakan gabungan dari TNI AU, TNI AD, Polri, dan Basarnas, Jumat, masih menyisir lokasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 bernomor A-1325 di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan (20/5) lalu.

Kepala Seksi Base Operasional Lanud Iswahyudi Magetan, Mayor Penerangan Ali Sudibyo, mengatakan, penyisiran dilakukan, guna mengantisipasi kemungkinan terdapatnya korban yang masih tersisa.

"Selain itu, nanti setelah korban benar-benar tidak ditemukan, maka akan dilanjutkan dengan evakuasi bangkai pesawat," katanya menjelaskan.

Sejauh ini, tim evakuasi gabungan yang berjumlah kurang lebih sebanyak 1.000 orang ini, telah melakukan pemotongan badan pesawat untuk memudahkan proses evakuasi.

"Proses pemotongan badan pesawat dan evakuasi sendiri, dilakukan dengan menggunakan gergaji mesin, `beckhoe` (jenis alat berat), dan kendaraan traktor untuk menarik," katanya menambahkan.

Menurut Ali, proses evakuasi masih terkendala dengan jumlah alat berat. Hal ini disebabkan besarnya bangkai pesawat dan serpihan bagian yang sangat banyak, sehingga diperlukan beberapa alat berat untuk menggali dan mengangkat suku cadang atau bagian dari pesawat.

"Kami belum dapat memprediksi kapan lokasi akan steril. Yang pasti, kami menjalankan tugas semaksimal mungkin," katanya menegaskan.

Sementara itu, lokasi di sekitar jatuhnya pesawat dipenuhi oleh ribuan penduduk yang ingin melihat "bangkai" pesawat. Meski oleh polisi lokasi telah dipasang garis polisi, namun tidak menyurutkan minat mereka untuk mendekat.

"Saya penasaran, ingin tahu seperti apa wujudnya pesawat jatuh yang diberitakan di tv-tv itu," kata Sujono, salah satu warga yang datang dari Madiun.

Akibatnya ramainya penduduk, arus lalu lintas di sekitar jalan poros Desa Geplak dan Kecamatan Karas mengalami kemacetan. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009