"Orang dalam itu lebih mengetahui dan merupakan kader yang telah disiapkan dan akan lebih efektif sehingga kegiatan usaha Bank Indonesia akan berjalan seperti biasa," katanya di Jakarta, Jumat.
Gubernur Bi Boediono telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait pencalonannya sebagai Cawapres pendamping Yudhoyono.
Presiden Yudhoyono sampai sekarang belum menerbitkan surat keputusan untuk memberhentikan Boediono tersebut.
Kostaman Thayib mengatakan, orang dalam yang terpilih itu tanpa kesulitan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan.
Selain itu juga mempunyai rekam jejak atau track record yang bagus dan telah menekuni pekerjaan di BI dalam waktu yang cukup lama sesuai dengan bidang yang ditekuninya, ucapnya.
Menurut dia, berbeda bila pengganti ditunjuk dari luar, maka akan terlalu banyak waktu terbuang, karena pejabat baru harus menyesuaikan dulu dengan lingkungan kerja maupun program baru.
"Siapa orang dalam yang dianggap cocok, hanya BI sendiri yang memang lebih mengetahuinya, "ujarnya.
Pengamat perbankan lainnya, Edwin Sinaga dalam kesempatan ini mengatakan sebenarnya tidak masalah calon gubernur BI itu dari dalam bank sentral maupun luar.
Siapa saja boleh asalkan BI tetap independen, ujarnya.
Damiri Nasution, Muliaman A Hadad maupun Hartadi merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk memimpin BI, tambahnya.
(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009