Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memastikan masalah kekurangan dokter yang terjadi di Indonesia di tengah pandemi COVID-19 segera teratasi dengan sejumlah solusi.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 Doni Monardo setelah rapat terbatas Laporan Tim Gugus Tugas COVID-19 yang dipimpin Presiden Jokowi secara virtual dari Istana Merdeka Jakarta, Senin, mengatakan saat ini ada kekurangan dokter karena membeludaknya jumlah pasien di tengah masa darurat COVID-19.
“Solusinya memberikan surat akreditasi dan pelatihan dokter yang jumlahnya 2.900 orang,” kata Doni setelah rapat tersebut.
Ia menambahkan, dalam rapat disepakati bahwa ke depan akan diberikan prioritas kepada tenaga dokter sehingga bisa praktik langsung di lapangan.
“Dan dibantu relawan sudah ada 18 ribu relawan mendaftar dan sebagian adalah dokter, perawat dan petugas laboratorium,” kata Doni.
Doni menambahkan saat ini juga alat pelindung diri (APD) yang telah terdistribusi ke kabupaten/kota sudah hampir mencapai 700 ribu atau tepatnya 690 ribu.
“Dan akan kami tingkatkan terus supaya kebutuhan APD di rumah sakit menjadi modal dasar bagi seluruh tenaga kesehatan serta masyarakat lain,” katanya.
Ia berharap semua dokter dan tenaga kesehatan yang berpraktik di daerah dapat menggunakan APD secara layak dan sesuai standar WHO sehingga mengurangi risiko tertular COVID-19 dari para pasiennya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020