Usai menghadiri pembukaan Pasar Tong Tong di Den Haag, Belanda, Kamis, Jero Wacik mengungkapkan, optimisme itu didasari pada semakin giat promosi di beberapa negara di Eropa seperti Berlin, World Tourism di London dan Pasar Tong Tong di Belanda.
"Saya yakin gaung pariwisata Indonesia akan semakin besar dan menyedot wisatawan mancanegara untuk melakukan perjalanan wisata ke Indonesia," katanya.
Tahun 2008, lanjutnya, tercatat 700.000 wisatawan asal Eropa yang mengunjungi Indonesia, apalagi tahun 2009 ini, Garuda Indonesia sudah bisa kembali membuka penerbangannya dari Indonesia langsung ke Belanda.
Bila hal ini terlaksana, Jero mengusulkan agar industri pariwisata membuat semacam paket tour yang di dalamnya merupakan anggota keluarga.
Selain itu, kata dia, keamanan di Indonesia semakin kondusif dan pengurusan visa semakin cepat, khususnya bagi wisatawan yang ingin menggunakan visa on arrival (VoA) yang hanya berlaku sebulan.
Jero meyakinkan, bila sektor pariwisata digenjot akan mendongkrak sektor perdagangan Indonesia. Namun disayangkan, anggaran yang diberikan pemerintah Indonesia untuk sektor pariwisata ini jumlahnya tidak sebanding dengan pendapatan (income) yang diperoleh.
Tahun ini, katanya, sektor kebudayaan dan pariwisata hanya memperoleh sekitar Rp1,1 triliun sementara income industri pariwisata mencapai 7,5 miliar dolar AS.
Meski demikian, lanjutnya, hal itu tidak membuat kegiatan promosi yang dilakukan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia berjalan di tempat.
"Indonesia saat ini masih memprioritaskan anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Dana yang ada kita harus bagi-bagi," ujarnya.
Sementata itu, Dubes untuk Kerajaan Belanda J.E Habibie juga mengaku optimistis tingkat kunjungan wisman ke Indonesia semakin menanjak, terutama wisatawan asal Eropa.
Saudara kandung BJ Habibie ini melihat, potensi wisatawan di Belanda cukup menjanjikan mengingat kedua negara memiliki ikatan emosional yang kuat.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009