Jakarta (ANTARA News) - Tabung elpiji tiga kilogram (kg) masih dijual mahal di Jakarta yakni mencapai Rp160 ribu per tabung, belum terpengaruh rencana pemerintah yang akan menurunkan harga produk tersebut sebesar 21,3 persen.

"Tabung elpiji dijual Rp160 ribu karena diterima dari Pertamina tidak jauh di harga tersebut," kata Albert, agen penjual tabung elpiji di kawasan Jalan Krekot Buncit, Jakarta Pusat, Kamis.

Albert mengatakan, pedagang harus mengambil untung makanya tidak menjual sesuai harga pemerintah Rp127.081 per tabung, yang kemudian direncanakan turun lagi menjadi Rp100 ribu berlaku mulai awal Juni 2009.

"Kalau memang Surat Keputusan (SK) pemerintah turun ke harga Rp100 ribu, kami akan mengikuti,"kata Albert.

Para ibu rumah tangga berharap supaya pemerintah mengawasi penjualan tabung untuk rumah tangga kelas bawah tersebut supaya tidak berselisih jauh dengan harga pemerintah.

"Karena sudah turun Rp100 ribu, supaya harga eceran juga sama dengan jumlah itu, jangan seperti lalu Rp127.081 tapi di pasaran Rp160 ribu per tabung," kata Asih, ibu rumah tangga di kawasan Pasar Baru, Jakarta.

Pemerintah memutuskan menurunkan harga jual tabung elpiji tiga kg menyesuaikan dengan harga baja yang mengalami penurunan harga di pasar internasional.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian (Depperin) Ansari Bukhari mengatakan, penurunan harga tabung tersebut sebagai imbas dari turunnya harga baja jenis SG 295 yang menjadi bahan baku tabung dari Rp12.000 menjadi Rp8.750 per kilogram.

Ansari mengatakan, penurunan harga baja tersebut berdasarkan pemberitahuan secara resmi dari PT Krakatau Steel bahwa patokan harga bahan baku KS turun menjadi Rp8.750 per kilogram dari sebelumnya Rp12 ribu per kg.

Dengan perubahan harga ini, kata Anshari, Depperin akan merevisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 102/2008 mengenai harga tabung yang lama sebesar Rp12.000.

Menurut Ansari, keputusan untuk menurunkan harga ini telah dibahas dalam pertemuan antar instansi pemerintah melibatkan Departemen Perindustrian, PT Pertamina (Persero), PT Krakatau Steel dan pengusaha tabung di dalam negeri yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pertemuan yang berlangsung Jumat (15/5) tersebut membahas Evaluasi Program Konversi Energi dari Minyak Tanah ke Gas.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009