Garut (ANTARA) - Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Garut, Jawa Barat mencatat jumlah orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19 terdeteksi terjadi penurunan dibandingkan angka pada tiga pekan lalu sehingga diartikan wabah tersebut berhasil dikendalikan.
"Jumlah ODP yang terdeteksi hari ini difasilitas kesehatan yaitu sebanyak 20 kasus, mudah-mudahan di Garut terus menurun dan COVID-19 segera selesai di Garut," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Garut Ricky Rizky Darajat di Garut, Minggu.
Baca juga: Polda Jatim amankan 8.322 orang saat penerapan "physical distancing"
Ia menuturkan, Pemkab Garut terus berupaya mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19 melalui sosialisasi di media massa maupun media sosial, dan imbauan langsung ke masyarakat.
Bahkan, lanjut dia, penyemprotan disinfektan di jalan raya, maupun fasilitas umum lainnya telah dilakukan, termasuk pembagian masker dan pemeriksaan kesehataan setiap warga yang datang ke Garut.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Sulut bertambah dua orang
Upaya pemerintah daerah itu, kata dia, telah menunjukan hasil yang cukup baik yakni tidak terjadi peningkatan kasus ODP di Garut atau tercatat pada Sabtu (11/4) ada pada titik terendah selama tiga pekan terakhir.
"Sekali lagi, angka ini merupakan jumlah temuan paling rendah dalam tiga minggu terakhir, sehingga dapat diasumsikan bahwa proses penularan COVID-19 di masyarakat sudah bisa dikendalikan," katanya.
Baca juga: Syarief Hasan: Segera salurkan bantuan untuk rakyat terdampak COVID-19
Ia menyampaikan hasil pendataan yang dihimpun tercatat ODP mencapai 1.949 orang, data tersebut sebanyak 1.270 selesai pemantauan, 664 orang masih pemantauan, dan 15 dalam perawatan, kemudian status orang tanpa gejala sebanyak 177 orang yang saat ini masih dalam proses observasi selama 14 hari.
Sedangkan kasus pasien dalam pengawasan (PDP), kata dia, tercatat sebanyak 31 orang, data tersebut sebanyak 11 orang sedang dalam perawatan dan 20 orang selesai pengawasan dan dipulangkan dari RSUD dr Slamet Garut.
"Konfirmasi positif dua kasus terdiri satu dalam perawatan di RSUD Dokter Slamet, satu kasus isolasi mandiri di rumah," kata Ricky.
Ia menambahkan upaya pencegahan dan memberantas wabah COVID-19 perlu dilakukan secara kerja sama melibatkan semua instansi pemerintah maupun swasta termasuk semua elemen masyarakat.
Menurut dia, cara yang perlu dilakukan masyarakat yakni mengurangi aktivitas di luar rumah dan lebih baik diam di rumah untuk mencegah penularan wabah COVID-19.
"Perlu kerja keras dari seluruh unsur baik pemerintah maupun swasta dan masyarakat, patuhilah atas semua anjuran pemerintah dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 demi kebaikan kita bersama," kata Ricky.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020