Kami akan menjadikannya sebagai 'kepresidenan corona' untuk menangani corona beserta dampaknya,

Frankfurt (ANTARA) - Wabah virus corona akan mendominasi agenda Uni Eropa (EU) ketika Jerman mengambil alih peranan presiden bergilir Dewan Uni Eropa pada paruh kedua tahun ini, tulis Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Mass di sebuah artikel opini.

Maas berbicara secara blak-blakan soal penanganan krisis global. Ia mengkritik AS lamban dan China otoriter.

Pandemi COVID-19 telah menyebar ke 214 negara dan wilayah, menginfeksi 1,6 juta orang dan menelan 106.000 korban jiwa.

"Kami akan menjadikannya sebagai 'kepresidenan corona' untuk menangani corona beserta dampaknya," tulisnya dalam artikel, yang diterbitkan surat kabar Die Welt pada Minggu. Jerman akan menerima tongkat kepresidenan pada 1 Juli dari Kroasia.

Pelonggaran secara bertahap dan terkoordinasi terhadap pembatasan perjalanan akan menjadi salah tugas utama "begitu kita keluar dari bahaya," tulisnya.

Blok tersebut juga perlu memetik pelajaran dari krisis tersebut, seperti peningkatan perlindungan sipil EU dan pengadaan bersama serta produksi pasokan medis, katanya.

Perlu juga untuk "mengoreksi kesalahan" yang dimunculkan oleh krisis, tulisnya. Ia merujuk pada pembatasan terhadap demokrasi dan supremasi hukum "dengan kedok melawan virus corona, yang tak dapat diterima di Eropa."


Sumber: Reuters

Baca juga: Program lawan COVID-19 ditolak, presiden Dewan Penelitian Eropa mundur

Baca juga: Krisis obat virus corona ancam Uni Eropa

Baca juga: EU berupaya cegah AS ambil alih perusahaan riset vaksin corona


Antisipasi virus corona, pemerintah tangguhkan visa WNA

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020