Batam (ANTARA) - Proses pemeriksaan sampel swab menggunakan PCR untuk mengetahui paparan virus corona di Kota Batam Kepulauan Riau membutuhkan waktu paling cepat dua hari, relatif lebih ringkas ketimbang harus mengirimkan sampel ke Jakarta.
"Paling cepat dua hari dimulai dari ekstraksinya," kata Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Batam, Slamet Mulsiswanto di Batam, Minggu.
BTKLPP Batam, mulai hari ini mengoperasikan PCR sendiri untuk mengetes swab pasien untuk mengetahui paparan virus corona.
Baca juga: Batam sudah bisa tes PCR COVID-19 sendiri
Alat PCR yang digunakan BTKLPP merupakan bantuan dari Pemerintah Singapura.
Hari ini, rencananya BTKLPP memeriksa 24 sampel swab, termasuk milik Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Provinsi Raja Ahmad Thabib, Kota Tanjungpinang.
PCR pemberian Pemerintah Singapura itu akan digunakan untuk memeriksa sampel pasien dari Kota Batam dan kabupaten kota lain di Kepri.
Baca juga: Batam minta rumah sakit evaluasi diet pasien COVID-19
Ia mengatakan, untuk mengoperasikan alat canggih itu, BTKLPP mengerahkan 8 orang tenaganya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyatakan pemeriksaan swab menggunakan PCR BTKL PP mulai digunakan hari ini.
Ia menyatakan pemeriksaan diutamakan untuk orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif.
"Sampel yang sudah masuk terutama PDP dan OTG yang 'closed contact' dengan terkonfirmasi yang akan diperiksa terlebih dulu," kata dia.
Baca juga: Batam siapkan lima hotel observasi pekerja migran
Baca juga: Batam tegaskan PMI harus langsung kembali ke daerahnya
Baca juga: Singapura kembali berikan bantuan penanggulangan COVID-19 untuk Batam
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020