Paris (ANTARA) - Jumlah total kematian akibat wabah virus corona di Prancis naik menjadi hampir 14.000 pada Sabtu (11/4), namun jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) turun untuk hari ketiga.

Penurunan jumlah pasien di ICU itu meningkatkan harapan bahwa karantina wilayah nasional dapat mengurangi penyebaran penyakit tersebut.

Jumlah pasien di ICU turun hampir 2 persen menjadi 6.883 dari 7.004 satu hari sebelumnya sementara jumlah orang di rumah sakit hampir stabil yakni 31.320, naik hanya 53 atau 0,2 persen, menurut data kementerian.

Angka kematian bertambah 635 atau 5 persen menjadi 13.832, dengan 8.943 meninggal di rumah sakit dan 4.889 di panti jompo. Pada Jumat (10/4), angka kematian naik 987 saat jumlah orang yang meninggal di panti jompo melonjak.

"Kita menghadapi epidemi yang luar biasa dan mematikan, yang mencapai level baru dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Menteri Kesehatan Jerome Salomon.

Ia mengatakan orang-orang dengan kasus corona terus berdatangan ke rumah sakit dan warga Prancis diminta untuk tetap waspada.

Kementerian melaporkan bahwa jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi di Prancis bertambah 3.114 menjadi 93.790 atau naik 3,4 persen, yang lebih rendah dari 5 persen selama empat hari sebelumnya.

Jumlah kasus di panti jompo juga bertambah 1.671 atau 5 persen menjadi 35.864. Untuk pertama kali, kementerian memberikan data tersebut dengan mengatakan bahwa 11.175 kasus terkonfimasi di panti jompo sudah disertakan dalam data nasional. Pihaknya menambahkan bahwa terdapat 24.689 kasus dugaan lainnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Di Prancis, Renault sediakan 1.300 mobil gratis bagi tenaga medis

Baca juga: Mantan presiden Kongo meninggal akibat corona di Prancis

Baca juga: Evakuasi pasien virus corona dari Corsica, Prancis kirim kapal perang

Update Covid-19: 3.842 positif, 286 sembuh, 327 meninggal dunia

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020