Magetan (ANTARA News) - Sebanyak 17 korban tewas jatuhnya Hercules C-130 di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan (20/5), hingga Kamis pagi, belum teridentifikasi, kata Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Iswahyudi, Magetan, Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedra.
"Jumlah korban hingga saat ini ada 109 orang yang terdiri atas 94 kru dan penumpang pesawat, serta 15 korban selamat, tapi jumlah itu belum termasuk warga yang rumahnya tertimpa pesawat yakni dua orang," katanya setelah melepas keberangkatan 58 jenazah korban tewas jatuhnya pesawat Hercules C-130 di hanggar Skuadron Udara 15 Lanud Iswahyudi, Magetan.
Menurut Bambang, 14 dari 17 jenazah itu sudah berada di RS TNI AU Lanud Iswahyudi sedangkan tiga jenazah lainnya diduga masih terjepit di antara bangkai pesawat.
"Data itu setelah kami cocokkan dengan manifes yang kami terima dari petugas Halim Perdanakusuma. Jadi, jumlah penumpang keseluruhan adalah 112 orang yakni 109 korban yang sudah dievakuasi dan tiga korban tewas masih terjepit dalam bangkai pesawat," katanya.
Dari korban tewas itu, diketahui 41 anggota militer (penumpang), 11 anggota militer (kru pesawat), dan sisanya dari keluarga anggota militer tersebut, misalnya istri, anak, dan kerabat lainnya.
"Tiga korban yang diduga masih terjepit di dalam bangkai pesawat itu akan kami usahakan untuk dievakuasi dua hingga tiga jam berikutnya," katanya.
Pencarian ketiga korban yang terjepit itu akan diupayakan dengan memotong badan pesawat.
"Kemarin (20/5), evakuasi jenazah sempat terkendala, karena pemotongan badan pesawat tidak dapat dilakukan akibat cuaca hujan, lokasi persawahan, dan aliran listrik yang terganggu," terang Bambang. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009