Yogyakarta (ANTARA News) - Letnan Dua (Letda) Pnb Bayu mengikhlaskan kepergian orangtuanya, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Harsono dan Dathy Wulandari yang tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 milik TNI AU.
"Saya sedih ditinggal bapak dan ibu untuk selamanya secara mendadak, tetapi saya harus ikhlas menerima kenyataan ini," katanya di rumah duka, Jalan Kaliurang, Sleman Yogyakarta, Kamis, menjelang upacara pemberangkatan jenazah ke Klaten, Jawa Tengah.
Lulusan Akademi Angkatan Udara 2007 itu menilai kejadian itu sebagai kehendal Tuhan sehingga dia harus mengikhlaskan kepergian untuk selamanya dua orang yang paling dia sayangi dan menyayanginya itu.
"Saya sebagai umat beragama hanya bisa pasrah dan tawakal menerima kenyataan yang tidak diharapkan dan diinginkan ini. Saya hanya bisa berdoa semoga bapak dan ibu mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan dan diampuni semua kesalahannya," katanya dengan hati berat, namun tegar.
Sulung dari tiga anak almarhum yang bertugas di Danlanud Pekanbaru itu mengaku tidak mendapat firasat apapun sebelum kedua orangtuanya itu pergi meninggalkan dunia ini.
"Bapak dan ibu juga tidak meninggalkan pesan khusus," katanya dengan mata berkaca-kaca menahan sedih.
Menjelang pemberangkatan jenazah Marsma TNI Harsono dan istri untuk dimakamkan di pemakaman keluarga di desa Karangnongko, Gondang, Klaten, Jawa Tengah, rumah duka dipadati pelayat baik kerabat, warga maupun jajaran TNI AU, TNI AD dan Polri.
Pemberangkatan kedua jenazah akan dilakukan dengan upacara militer dipimpin Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Adisutjipto Yogyakarta, Marsma TNI Hari Muljono.
Marsma TNI Harsono dan istri adalah dua korban dari puluhan korban tewas dalam kecelakaan Hercules TNI AU di desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabuaten Magetan, Jawa Timur, Rabu, 20 Mei.
Pesawat Hercules yang dipiloti Mayor Danu dan Copilot Kapten Younan itu berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Lanud Iswahyudi Madiun dan mengangkut 98 penumpang serta 14 awak.
Berdasarkan data, korban tewas akibat kecelakaan 99 orang terdiri dari penumpang yang umumnya prajurit TNI AU dan keluarganya, awak pesawat dan warga yang rumahnya tertimpa reruntuhan, serta korban luka 15 orang. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009