Jakarta (ANTARA) - Tim Williams F1 telah mengamankan dana pinjaman dari perusahaan yang dimiliki oleh ayah Nicholas Latifi sebagai salah satu upaya refinancing untuk melunasi utang lama mereka, demikian dilaporkan Reuters pada Sabtu.
Pinjaman, yang difinalisasi pekan lalu menurut dokumen Companies House, diambil melalui Latrus Racing Corp, perusahaan milik Michael Latifi.
Pengusaha asal Kanada itu memiliki sekira 10 persen saham di tim rival, McLaren, pada 2018 lewat perusahaannya yang bermarkas di Kepulauan Virgin Britania Raya sebagai bagian dari kontrak komersial.
Sedangkan sang putra, Nicholas, seharusnya menjalani debut di F1 bersama Williams tahun ini namun pandemi virus corona memaksa musim balapan tertunda.
Baca juga: Williams hadir dengan warna baru
Baca juga: Williams mencoba bangkit dari mimpi buruk musim 2019
Williams, tim yang dulu langganan juara dunia, belakangan kehilangan pendapatan yang signifikan setelah finis peringkat 10 dalam dua musim terakhir, serta menjual divisi teknik canggih (WAE) mereka pada Desember.
Pinjaman dari Latrus melibatkan hipotek terhadap fasilitas tim dengan koleksi mobil balap warisan sebagai jaminan. Tidak ada rincian keuangan yang dipublikasikan.
"Menyusul penjualan WAE pada akhir 2019 kami mulai proses refinancing," kata wakil kepala tim Claire Williams seperti dikutip Reuters.
"Kami telah menyelesaikan refinancing kami dengan suatu konsorsium pemberi pinjaman.... Paket pinjaman itu menyediakan kami sumber daya yang kami butuhkan untuk terus maju."
Williams pekan lalu mengumumkan jika mereka meliburkan staf hingga akhir Mei imbas pandemi COVID-19, sedangkan kedua pebalap mereka George Russell dan Nicholas Latifi juga mendapat pemotongan gaji.
Baca juga: Grand Prix F1 Kanada ditunda
Baca juga: Formula 1 hadapi realita baru di tengah pandemi, kata presiden FIA
Baca juga: Formula 1 pertimbangkan opsi gelar balapan tanpa penonton
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020