Baghdad (ANTARA News/AFP) - Sebuah bom mobil yang berkekuatan besar di Baghdad baratlaut menewaskan sedikitnya 34 orang dan mencederai 72 lain, Rabu, dalam ledakan terbesar di ibukota Irak itu dalam beberapa pekan ini, kata sejumlah pejabat keamanan.
Ledakan itu terjadi di daerah Shula di wilayah baratlaut ibukota Irak terseut, dekat persimpangan Al-Sadrain yang terkenal akan restoran dan pasarnya, kata pejabat-pejabat dari kementerian pertahanan dan dalam negeri kepada AFP.
Pemboman di distrik miskin Syiah itu merupakan yang terbesar sejak 29 April ketika lebih dari 50 orang -- juga di daerah berpenduduk mayoritas Syiah di Baghdad -- tewas dalam gelombang pemboman yang hampir serentak.
"Ledakan itu terjadi di sekitar sejumlah restoran dan toko eceran. Mobil yang dipasangi bom itu diparkir," kata seorang pejabat di kementerian pertahanan kepada AFP.
"Ledakan itu terjadi ketika jalan dipenuhi orang. Ada sejumlah besar orang yang sedang berbelanja. Banyak orang duduk di restoran. Karena itu jumlah korban begitu banyak," katanya.
Petugas medis dari rumah sakit Noor, Yarmuk dan Medic mengkonfirmasi jumlah korban tersebut.
Ledakan besar itu terjadi setelah menurunnya kekerasan akhir-akhir ini dan keadaan terutama tenang pada Mei meski April merupakan bulan paling mematikan di Irak sejak September 2008, dengan jumlah korban tewas 355.
Serangan-serangan akhir-akhir ini di Baghdad terutama ditujukan pada masyarakat Syiah yang merupakan mayoritas di Irak, yang mendorong spekulasi mengenai kembalinya serangan-serangan bergaya Al-Qaeda yang bertujuan mengobarkan lagi kekerasan sektarian yang melanda negara itu dua tahun lalu.
Keamanan di Irak membaik secara dramatis sejak pasukan AS dan Irak mulai bersekutu dengan kelompok-kelompok suku lokal dan mantan gerilyawan pada akhir 2006 untuk memerangi Al-Qaeda dan kelompok-kelompok militan lain, namun serangan-serangan masih terjadi di Baghdad, Mosul di wilayah utara dan provinsi Diyala di Irak tengah.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009