Xinhua dalam beritanya di Beijing, Rabu, memberitakan kecelakaan itu dengan judul "Jumlah meninggal kecelakaan pesawat Hercules di Indonesia setidaknya mencapai 71 orang", sementara China Daily memberi judul "Kecelakaan pesawat di Indonesia, setidaknya 68 orang tewas".
Dalam beritanya, Xinhua mengemukakan bahwa jumlah penumpang tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules TNI-AU di Magetan, Jatim, setidaknya 71 orang, sementara 27 orang lainnya luka-luka.
Mengutip pejabat kementrian setempat, kantor berita China tersebut mengemukakan bahwa para korban tewas dan luka-luka saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk penanganan selanjutnya.
Pihak terkait saat ini sedang mengidentifikasi dan memeriksa para korban dan seraya mengatakan bahwa hasil akhir penyebab kecelakaan akan diumumkan oleh pejabat yang berwenang.
Xinhua memberitakan pesawat Hercules jatuh terbakar dan menimpa sejumlah rumah sehingga menimbulkan kebakaran.
Pesawat dengan tipe C-130 Alpha 1325 melakukan perjalanan dari Halim Perdana Kusumah di jakarta dan akan menuju Biak, Papua, tapi mengalami kecelakaan sekitar empat kilometer sebelum mencapai bandara Iswahyudi.
"Badan pesawat tampak terbelah menjadi dua bagian dan mengakibatkan kobaran api," demikian Xinhua.
China Daily dalam beritanya menyebutkan "Sebuah pesawat militer Indonesia yang membawa lebih dari 100 orang jatuh dan terbakar sehingga mengakibatkan setidaknya 68 orang tewas.
Mengutip pemberitaan beberapa stasiun televisi lokal, media terbesar berbahasa Inggris itu melaporkan, puluhan orang luka-luka dan meninggal dan tampak sejumlah tentara melakukan pengangkatan mayat yang sebagian tampak terbakar.
China Daily juga mengutip pernyataan juru bicara TNI-AU Bambang Sulistyo yang mengatakan, pesawat Hercules C-130 itu membawa 112 penumpang dan awak pesawat.
Pesawat itu sedang melakukan penerbangan rutin dan jatuh menjelang pangkalan angkatan udara di Magetan, Jawa Timur.
"Pesawat sempat menghantam empat rumah di desa Geplak, sebelum jatuh di areal persawahan," lapor China Daily.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009