Belum diketahui, karena di situ tidak ada orang, enggak ada saksi mata yang lihat, jadi susah
Jakarta (ANTARA) - Polsek Jagakarsa kesulitan mengungkap penemuan alat pelindung diri (APD) berupa pakaian hazmat lengkap dengan sarung tangan di selokan Jalan Moch Khafi, Jagakarsa, Jakarta Selatan, karena tidak ada saksi mata.
"Belum diketahui, karena di situ tidak ada orang, enggak ada saksi mata yang lihat, jadi susah," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Riftazudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Penemuan APD yang diduga dibuang di selokan pinggir jalan Moch Khafi viral di media sosial lewat unggahan video amatir yang menyebutkan APD tersebut dibuang oleh dua ambulans yang tengah melintas.
Riftazudin mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pembuang APD tersebut.
Baca juga: Gugus Tugas Jaksel sayangkan pembuangan APD di Jagakarsa
Pihaknya menduga kalau APD tersebut bukan berasal dari rumah sakit yang ada di wilayah tersebut.
"Kalau dari rumah sakit enggak mungkin ya, kan tahu aturannya. Kemungkinan orang umum," kata Riftazudin.
Pihaknya juga telah menyelidiki sejumlah rumah sakit yang terdekat dengan lokasi seperti RSUD Jagakarsa dan Puskesmas.
"Tenaga kesehatan juga tidak mungkin, karena mereka sudah ada SOP-nya dan tertib, tahu aturan," kata Risftazudin.
Video penemuan APD berupa hazmat berwarna putih lengkap dengan dua pasang sarung tangan berwarna biru di Jalan Moch Khafi, Jagakarsa viral di media sosial.
Baca juga: Polisi selidiki temuan APD dibuang di Jagakarsa
Dalam video berdurasi 25 detik, pengambil video menyebutkan pembuang APD tersebut dua ambulans UGD yang tidak diketahui dari mana asalnya.
Lokasi penemuan APD disebutkan di dekat rumah Ketua RW 06, Kampung Kandang, Jagakarsa pada Selasa (7/4) malam.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020