Kita ojol se-Jabodetabek kecewa dan protes keras atas kebijakan ini

Jakarta (ANTARA) - Komunitas pengendara ojek daring (ojol), Gabungan Roda Dua (Garda) meminta kepada penyedia aplikasi agar kembali mengaktifkan fitur angkut penumpang selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kita ojol se-Jabodetabek kecewa dan protes keras atas kebijakan ini. Kita tidak terima dengan kebijakan ini karena 70-80 persen pendapatan kita dari penumpang," kata Ketua Presidium Nasional Gabungan Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono di Jakarta, Jumat.

Igun mengakui bahwa selama terjadi wabah COVID-19 di Jakarta dan sekitarnya jumlah penumpang menurut sangat drastis.

"Tapi setidaknya masih ada yang mau menggunakan jasa layanan penumpang," katanya.

Pihaknya juga siap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Jawaban Gojek soal menghilangnya layanan "ojol" GoRide di aplikasi

"Kami mendukung dan siap patuhi PSBB di DKI Jakarta, Jabodetabek dan Nasional. Namun jangan hilangkan penghasilan kami dari layanan penumpang ojek online, kami akan patuhi protokol kesehatan," katanya.

Igun meminta pemerintah mengevaluasi kembali kebijakan ojol dilarang membawa penumpang.

"Kami menuntut kepada pembuat kebijakan agar mengizinkan ojol dapat membawa penumpang kembali," katanya.

Apabila pembuat kebijakan tetap memaksakan ojol dilarang membawa penumpang, kata Igun, maka berikan ojol kompensasi berupa bantuan uang tunai, bukan hanya berupa sembako.

Baca juga: Angkutan roda dua dilarang bonceng penumpang saat PSBB

"Karena kebutuhan kami berbeda-beda dan agar ekonomi rakyat tetap berjalan," katanya.

Untuk perusahaan aplikator agar menurunkan potongan menjadi 10 persen di masa pandemi COVID-19.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020