Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Gas (Pertagas) mengapresiasi kelompok mitra binaannya yang memproduksi masker untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
Manager Communication, Relations, dan CSR Pertagas Zainal Abidin mengapresiasi langkah mitra binaan Pertagas yang tetap semangat berproduksi di tengah pandemi. Apalagi, selain memproduksi barang yang selama ini menjadi andalannya, mitra binaan (Kelompok Matahari) juga telah berani melakukan diversifikasi produknya.
"Tujuannya mulia karena ikut membantu pencegahan COVID-19, tapi di sisi lain ibu-ibu ini juga membantu agar roda ekonomi di sektor riil dan UKM tetap bergerak,” kata Zainal Abidin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Pertagas senantiasa melakukan pendampingan terhadap kelompok mitra binaannya. Pada masa tanggap darurat COVID-19, Pertagas selalu mengedukasi agar selama proses produksi, protokol pencegahan COVID-19 tetap diperhatikan.
Baca juga: Pertagas siapkan uji coba komersial jaringan pipa gas Gresik-Semarang
“Kami selalu mengingatkan agar tetap meminimalisasi jumlah pekerja yang berkumpul, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun,memakai masker selama produksi, dan menjaga kesehatan,” katanya.
Kepedulian Kelompok Matahari yang merupakan binaan PT Pertamina Gas (Pertagas) yang memproduksi masker ini muncul lantaran prihatin dengan keterbatasan akses alat pelindung diri.
Ketua Kelompok Matahari yakni Sahida menyampaikan bahwa sejak anjuran memakai masker terbit, masker banyak dicari masyarakat. Karena itu, Sahida mengajak anggota Kelompok Matahari untuk memproduksi masker kain. Selama ini, kelompok yang beranggotakan 12 perempuan tersebut memang sudah bergerak di bidang konveksi dengan produk unggulan batik eco-print.
Baca juga: LinkAja berikan solusi praktis pembayaran Pertagas
"Tak sekadar demi rupiah, kami juga ingin berkontribusi terhadap pencegahan COVID-19 bersama Pemerintah dan masyarakat," kata Sahida.
Menurut Sahida, saat ini Kelompok Matahari telah mampu memproduksi masker berbahan kain sebanyak 200 buah per hari. Selain dari masyarakat, permintaan masker tersebut juga datang dari sejumlah perusahaan, apotek dan sejumlah instansi pemerintah.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020