Bagi mahasiswa yang sedang menempuh jenjang pendidikan SI dan S2 pada umumnya proses belajar mengajar masih terus berlangsung secara online, sedangkan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S3 umumnya melakukan penelitian secara mandiri dari masin

Paris (ANTARA) - Dubes Indonesia di Paris Arrmanatha Nasir mengelar pertemuan online dengan sekitar 30 perwakilan mahasiwa Indonesia, pengurus Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Prancis dalam upaya untuk terus berkomunikasi dan mengetahui kondisi WNI khususnya pelajar Indonesia di Prancis.

Pensosbud KBRI Paris Jane Rungkat kepada ANTARA London, Jumat mengatakan dalam pertemuan para mahasiswa menyampaikan secara umum kondisi mereka dalam keadaan baik.

Bagi mahasiswa yang sedang menempuh jenjang pendidikan SI dan S2, pada umumnya proses belajar mengajar masih terus berlangsung secara online.

Sedangkan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S3, umumnya melakukan penelitian secara mandiri dari masing-masing kediamannya.

Setelah hampir satu bulan melakukan confinement, mahasiswa Indonesia di Prancis tetap tegar dan siap untuk terus mematuhi aturan yang ditetapkan Pemerintah Prancis.
Baca juga: Semakin banyak mahasiswa Indonesia belajar di Prancis

Dubes menyampaikan pentingnya untuk semua WNI termasuk anggota PPI berkontribusi memutus mata rantai penyebayaran COVID-19. Walaupun semua angka masih meningkat, melambatnya peningkatan angka kasus baru, yang masuk ICU dan kematian terkait COVID-19 dalam beberapa hari terakhir, memberikan harapan bahwa puncak epidimi COVID-19 di Prancis sudah mulai terlihat.

Untuk itu Dubes meminta agar semua WNI termasuk anggota PPI untuk mematuhi kebijakan Pemerintah Prancis terkait self-confinement. "Saat ini belum waktunya untuk euphoria. Kita semua berkewajiban untuk terus mematuhi aturan dan arahan Pemerintah Prancis terkait self-confinement," ujar Dubes Tata Nasir.

Selain menyampaikan kondisi mereka, mahasiswa Indonesia memanfaatkan kesempatan pertemuan online, berdiskusi tentang berbagai hal seperti masalah pendidikan yang terganggu (termasuk kewajiban magang), situasi beasiswa, perpanjangan visa dan paspor, pentingnya memiliki database mahasiswa Indonesia di seluruh Prancis.

Seorang mahasiswa dari wilayah Angers, menyampaikan beberapa perusahaan Prancis sudah membatalkan magang untuk mahasiswa. Hal ini menyulitkan mereka dalam upaya menyelesaikan program studinya secara tepat waktu.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia di Prancis berpuasa 18,5 jam

Dalam hal ini, Dubes menyampaikan agar diupayakan mencari tempat magang yang dapat dilakukannya secara online atau WFH. Sebagai contoh, saat ini ada satu mahasiswa Teknologi Informasi (IT) yang sedang magang di KBRI dan membantu berbagai program dari rumah.

Diharapkannya masalah yang dihadapi dapat dikomunikasikan kepada pihak universitas. Meningat situasi darurat ditetapkan Pemerintah, seharusnya tidak menghambat proses penyelesaian studi.

Sementara itu Ketua PPI Prancis, Wisnu Uriawan dari Lyon, menyampaikan PPI Prancis secara aktif terus berkomunikasi diantara mereka yang berada diberbagai kota, saling memberi semangat di masa confinement.

Ia juga menyampaikan diskusi mengenai COVID-19 dan upaya membantu masyarakat Indonesia mengatasi COVID-19 juga dilakukan PPI Dunia. Selain menggalang dana, para PPI dunia memiliki berbagai latar belakang dan keahlian, berdiskusi dan upaya untuk memberikan masukan kepada Pemerintah dalam mengatasi COVID-19.

Dubes menyambut baik berbagai upaya dilakukan PPI dalam menghadapi keadaan sulit ini. Dia menekankan bahwa KBRI berada untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada WNI membutuhkan.
Baca juga: Temu mahasiswa doktoral Indonesia di Paris

Dubes menyampaikan agar PPI dan semua WNI untuk tidak segan menghubungi KBRI apabila menghadapi masalah atau membutuhkan bantuan. KBRI berupaya mencarikan solusi terbaik.

PPI dan WNI dapat menghubungi melalui hotmail, email, telp atau berbagai sosmsed KBRI. “KBRI sering terima telepon dari warga asing yang menghadapi masalah di Indonesia, dan kita selalu berupaya memberikan solusi. Apalagi dari WNI, KBRI pasti akan bantu carikan jalan keluar, ujarnya.

Untuk terus memastikan data WNI Prancis selalu update dan lengkap, Dubes mengingatkan agar PPI melakukan Lapor Diri online. Hal ini penting agar keberadaannya dapat diketahui dan diberikan bantuan maksimal.

KBRI Paris dan KJRI Marseille mengaktifkan mekanisme koordinasi dan komunikasi dengan warga Indonesia, terdiri atas pengurus asosiasi Indonesia, PPI Prancis, dan PPI wilayah. Mekanisme jaringan kordinasi dan komunikasi tersebut, telah efektif dalam menyampaikan berbagai informasi dan perkembangan terkait situasi dan keadaan WNI di Prancis setiap hari.

Dalam pertemuan dengan PPI, hadir Wakil Dubes Fernando Alwi, dan tim Satgas COVID-19 KBRI Paris. "Kita semua di KBRI selalu siap untuk membantu WNI di Prancis dalam menghadapi situasi yang berat ini terkait COVID-19. Semua warga Indonesia diharapkan tetap tegar, menjaga kesehatan, patuhi aturan Pemerintah dan berkontribusi dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19," demikian Arrmanatha Nasir.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia ikut kompetisi MT180 di Prancis

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020