Colombo (ANTARA News/AFP) - Televisi Sri Lanka menyiarkan pada Selasa gambar-gambar apa yang dikatakannya adalah tubuh pemimpin Macan Tamil Velupillai Prabhakaran sementara presiden negara pulau itu mengelukan-elukan kemenangan tentaranya atas para pemberontak.

Gambar-gambar itu diperlihatkan setelah Macan Tamil menyatakan pemimpin gerilya itu masih hidup dan selamat, dan mengatakan mereka akan terus memperjuangkan sebuah tanah air Tamil yang terpisah kendati Presiden Mahinda Rajapakse telah mengeluarkan seruan persatuan bangsa.

Video itu menunjukkan bagian atas dari mayat itu. Bagian belakang kepala, yang diletakkan di atas surat kabar bernoda darah, tampak hilang. Wajah dari mayat itu utuh, dengan mata terbuka lebar.

"Kami satu pemerintahan yang mengalahkan terorisme pada saat yang lain menyatakan kepada kami hal itu tak mungkin," kata Rajapakse dalam pidato di parlemen yang disiarkan televisi nasional. "Perintah tertulis negara sekarang melintasi setiap inci wilayah kami."

Di bawah tekanan internasional karena serangan-serangan atas minoritas Tamil, Rajapakse bertekad bahwa solusi politik atas perpecahan etnik yang telah berlangsung lama di negerinya akan ditemukan.

"Semua hendaknya hidup dengan hak yang sejajar. Mereka hendaknya hidup tanpa ketakutan atau keraguan," katanya. "Marilah kita bersatu."

Pidatonya telah dibayangi oleh pernyataan Macan Tamil yang menegaskan bahwa Prabhakaran tidak mati dan perjuangannya -- yang ia mulai pada tahun 1972 -- akan terus berlanjut.

"Pemimpin kami tercinta masih hidup dan selamat. Ia akan terus memimpin demi martabat dan kebebasan rakyat Tamil," kata Ketua Hubungan Internasional Macan Tamil, Selvarasa Pathmanathan, dalam laman Tamilnet.

Pathmanathan terus menuding pemerintah dan pihak militer melakukan "kejahatan atas kemanusiaan," dengan mengatakan para pemimpin senior Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE) telah ditembak mati setelah diundang berunding supaya menyerah.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009