Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Pol Musyafak mengatakan bahwa tujuh siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 49 Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdiklat Polri, yang dirawat di RS Polri Said Sukanto, Jakarta, akhirnya dinyatakan sembuh dan dibolehkan pulang.
"Untuk tujuh siswa yang dirawat di RS Polri, dari pemeriksaan swab, hasilnya negatif sehingga hari ini rencananya pulang ke rumah masing-masing," kata Kapusdokkes Polri Brigjen Musyafak saat dihubungi ANTARA, di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kapusdokkes: Satu siswa Setukpa sempat dirawat di RS dinyatakan sembuh
Baca juga: Polda Sumbar: 26 siswa Setukpa jalani karantina dalam kondisi sehat
Baca juga: Kapusdokkes Polri minta warga Sukabumi tidak khawatir COVID-19
Beberapa hari lalu, satu siswa Setukpa juga telah dinyatakan sembuh dan pulang dari RS Bhayangkara Brimob, Depok, Jawa Barat, setelah hasil tes swab menunjukkan negatif.
Setelah kembali ke rumahnya masing-masing, delapan siswa ini akan menjalani isolasi mandiri di rumah selama dua pekan.
"Dilanjut istirahat atau isolasi di rumah masing-masing," katanya.
Sebelumnya, tujuh siswa Setukpa dirawat di RS Polri Said Sukanto dan dua siswa lainnya dirawat di RS Bhayangkara Brimob setelah awalnya mengalami demam.
Dengan delapan siswa sudah sembuh, maka tinggal satu siswa Setukpa lagi yang masih dirawat di RS Bhayangkara Brimob.
Sembilan siswa tersebut termasuk ke dalam 300 siswa Setukpa yang mendapat hasil positif dalam rapid test covid-19. Sementara sisanya yang tidak memiliki keluhan sakit, saat ini masih diisolasi selama 14 hari di Kompleks Setukpa Lemdiklat Polri, Sukabumi, Jawa Barat.
Ratusan siswa ini belum dapat dipastikan terinfeksi COVID-19 karena belum menjalani tes swab. Namun demikian prosedur isolasi tetap harus diberlakukan seperti layaknya yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
"Sampai saat ini (para siswa yang diisolasi di Setukpa) masih stabil, setiap hari ditangani. Di isolasi di tempat yang berjauhan atau dalam ruangan sendiri-sendiri sehingga tidak seperti proses belajar mengajar yang kumpul-kumpul," katanya.
Setiap hari mereka berolah raga ringan dan diberikan suntikan vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh para siswa tersebut. Gizi mereka pun diperhatikan.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020