Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia mengimbau perayaan hari raya Waisak dilakukan dari rumah saja.
“Sebentar lagi tanggal 7 Mei 2020, umat Buddha itu akan melaksanakan hari raya Waisak 2.564 Buddhist Era. Dirjen Bimas Buddha mengajak semua umat Buddha di Tanah Air, merayakannya masing-masing dari rumah,” ujar Sekretaris Bimas Buddha Kemenag RI Nyoman Suriadarma dalam Konferensi Pers di Graha BNPB Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan detik-detik Waisak yang akan jatuh pada pukul 17.44 WIB hendaknya dirayakan di masing-masing rumah saja.
Selain itu, umat Buddha juga diajak mengadakan kegiatan ibadah atau Puja Bhakti di hari Ahad dari rumah masing-masing.
Baca juga: Ibadah massal Kristiani & Budha diimbau ditunda terkait COVID-19
Baca juga: Kadin dan Yayasan Tzu Chi galang donasi bantu perangi COVID-19
“Demikian pula sekolah Ahad yang biasa rutin dilakukan oleh anak-anak kita, mari anak-anak kita ajar dan ajak belajar dari rumah masing-masing,” kata Nyoman.
Nyoman mengimbau umat Buddha di seluruh tanah air mematuhi imbauan tersebut dalam rangka menghadapi, melawan, bahkan memberantas Coronavirus disease 2019 yang saat ini sedang menimpa bangsa ini.
“Tiga poin ini penting kita laksanakan agar keluarga kita, tetangga kita, semua kita bentengi agar terhindar dari COVID-19 ini,” kata dia.
Menurut Nyoman, kegiatan ibadah, sembahyang, puja bhakti dapat dilakukan dengan media sosial, baik melalui siaran langsung digital (live streaming) dan macam-macam mediasi berbasis teknologi lainnya.
“Teknologi bisa kita manfaatkan bersama keluarga, bersama saudara, baik itu yang jauh dari tempat kita, tetap bisa melakukan komunikasi, selalu melakukan silaturahmi dengan keluarga menggunakan teknologi yang kita miliki,” kata Nyoman.
Nyoman juga menekankan agar umat Buddha di seluruh Tanah Air melakukan gerakan pencegahan penularan COVID-19 seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, selalu memakai masker untuk semua terutama apabila harus berada di tempat umum, jaga jarak aman minimal satu sampai dua meter, dan memprioritaskan aktivitas dari rumah saja.
Nyoman juga mengimbau umat Buddha di seluruh Indonesia untuk tidak mudik dan membatasi interaksi langsung secara fisik dengan siapapun.
“Lakukan semuanya dengan disiplin, jadilah pahlawan, lindungi diri, lindungi orang lain, mari menangkan perang melawan COVID-19, Indonesia bisa, salam tangguh,” kata Nyoman menandaskan.*
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020