Jakarta (ANTARA) - Baru-baru ini, penggemar karya Stephen King menyamakan pandemik virus corona baru (COVID-19) dengan pandemi virus "blue" yang ada di buku King berjudul "The Stand" yang rilis pada tahun 70an.
Dilansir NME, Jumat, King meminta maaf atas kenyataan bahwa orang-orang menyamakan pandemik yang tengah terjadi ini dengan latar dalam salah satu novelnya.
Penulis asal Amerika Serikat itu mengatakan dia sadar bahwa penggemar membandingkan wabah saat ini dengan jenis kengerian yang digambarkan dalam buku-bukunya.
"Saya terus melihat orang-orang berkata, 'Wah, sepertinya kita hidup dalam kisah Stephen King'," kata dia.
Baca juga: "It: Chapter Two" raih 100 juta dolar di pekan perdana box office
Baca juga: Stephen King kutuk senjata
"Dan satu-satunya tanggapan saya adalah, 'Maafkan saya,'" ujar King menambahkan.
Bulan lalu, King berbicara menentang desas-desus bahwa pandemi virus corona sebanding dengan virus "blue" yang ditulis dalam "The Stand".
"Yang penting tetap tenang dan lakukan semua tindakan pencegahan yang wajar," tulisnya di Twitter.
Sebelumnya, King, dalam wawancaranya bersama NPR, mengatakan pandemi seperti COVID-19 "pasti akan terjadi."
"(...) Bahwa cepat atau lambat, akan ada virus yang akan 'berkomunikasi' dengan masyarakat luas," ucap pengarang novel "It" itu.
King baru-baru ini merilis koleksi baru cerita pendek "If It Bleeds", yang berpusat pada penyelidik swasta Holly Gibney yang tampaknya memiliki kemampuan supranatural.
Karakter ini ditampilkan dalam beberapa novelnya termasuk "The Outsider", yang baru-baru ini diadaptasi menjadi seri HBO.
Baca juga: Stephen King libatkan diri garap film adaptasi "The Dark Tower"
Baca juga: Film-"It" kisah persahabatan melawan teror badut
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020