Jakarta (ANTARA News) - Pakaian muslim buatan lokal diperkirakan menguasai 75 persen pasar pakaian muslim baik di pasar induk maupun pasar tradisional di ibukota Jakarta.

"Umumnya pakaian muslim yang dijual adalah produk hasil karya anak bangsa," kata Ny Rohana di Pasar Induk ITC Mangga Dua Jakarta, Selasa.

Produk yang dijual di Jakarta adalah pakaian muslim buatan Bandung, Jatim juga sebagian dari Sumatera bagian Barat dengan harga dan kualitas tidak jauh berbeda dengan produk impor.

Pakaian muslim pria kualitas bagus berbahan katun, menurut Rohma, dijual dengan harga Rp100.000 per unit, sedangkan baju muslim wanita antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per unit.

"Kecuali barang-barang berbentuk sajadah dan karpet umumnya adalah barang impor dari Turki," katanya.

Rohana yang sudah lima tahun menggeluti bisnis pakaian muslim tersebut mengatakan, pakaian muslim lokal cukup digemari konsumen di berbagai daerah di Indonesia.

"Langganan saya ada yang dari Kalimantan, Sulawesi, dan sebagian juga dari Kalimantan. Mereka membeli borongan lalu dijual kembali di daerahnya," katanya menceritakan akses penjualan pakaian muslim maupun sajadah dan kopiah.

Ongkos kirim untuk ke luar daerah bisa mencapai Rp10 ribu hingga Rp12 ribu  per kilogramnya.

Ia mengatakan, mencintai produk sendiri jauh lebih bagus ketimbang bila harus memaksa untuk membeli produk dari luar karena faktor gengsi, padahal dari segi kualitas hampir sama.

Manajer PT Jakarta Sinar Intertrade Property ITC Mangga Dua BM Silaban mengatakan, jumlah pedagang yang berjualan di ITC Mangga Dua sekitar 6.000 orang dari jumlah 3.000 kios yang ada.

Dari jumlah tersebut, sekitar 65 persen pemilik toko dan kios adalah warga keturunan Tionghoa.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009