Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional bisbol Indonesia menargetkan meraih peringkat kedua pada Kejuaraan Bisbol Piala Asia VIII 2009 di Bangkok, Thailand, 25 hingga 30 Mei mendatang.

"Meski waktu latihan timnas sangat singkat, namun kami tetap optimistis bisa meraih juara dua," kata pelatih tim Indonesia, Kazuto Nonaka di Jakarta, Selasa.

Menurut pelatih asal Jepang ini, timnas yang akan bertanding di kejuaraan Asia klas B itu terdiri atas 18 orang yang berasal dari Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Jawa Barat. Mereka merupakan pemain SEA Games 2007 dan hasil seleksi.

Meski skill pemain timnas dinilai punya kekuatan rata-rata dengan pemain dari negara Asean lainnya, kata Kazuto, namun dengan waktu latihan yang hanya tiga pekan itu tidak mungkin meraih prestasi maksimal.

Ia menjelaskan, untuk memaksimalkan waktu latihan yang sangat pendek ini, jam latihan diperpanjang dalam sehari mencapai tujuh jam lebih, padahal idealnya hanya minimal tujuh jam.

"Rasanya latihan instan ini akan berpengaruh terhadap prestasi timnas, namun kami tetap berjuang untuk meraih juara," katanya.

Pada Kejuaraan Asia klas B ini selain Indonesia juga diikuti Thailand, Pakistan, Filipina, Hongkong, Myanmar, Srilangka, Kamboja, Malaysia dan Singapura.

Juara pertama dan kedua kejuaraan tersebut akan naik peringkat klas A yang saat ini dikuasai Jepang, Taipei, Korea dan China.

"Lawan yang berat nanti datang dari Timnas Thailand, Hongkong dan Pakistan," kata pelatih yang sempat bergabung dalam timnas Jepang yang meraih juara dunia bisbol tahun 1978 dan 1982 itu.

Pada kesempatan itu, Kazuto menilai olahraga bisbol di Indonesia masih belum memasyarakat, karena sebagian pemain bisbol ini setelah beranjak dewasa sekitar usia 26 tahun ke atas beralih ke cabang softball.

"Jadi tidak ada pemain yang betul-betul serius di bisbol ini sehingga prestasinya masih belum bisa berbicara di tingkat internasional," katanya.

Hal itu berbeda dengan di Jepang, kata dia, olahraga bisbol sangat disenangi bahkan merupakan cabang olahraga yang memasyarakat, karena anak seusia dini sudah dilatih main bisbol.

Sehingga pendapatan pelatih dan pemain bisbol profesional di negara sakura itu gajinya sangat menggiurkan dalam setahun mencapai puluhan miliar rupiah.

"Bisbol merupakan cabang olahraga terkenal di Jepang sehingga banyak menerbitkan pemain profesional yang kaya raya," kata Kazuto Nonaka.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009