Kolombo (ANTARA News/AFP) - Macan Tamil Sri Lanka, Selasa, membantah jika pemimpin mereka, Velupillai Prabhakaran, telah tewas dibunuh militer, dan menandaskan bahwa pemimpin pemberontak itu masih hidup serta dalam keadaan sehat.

"Pemimpin kami tercinta masih hidup dan dalam keadaan sehat. Dia akan terus memimpin perjuangan untuk martabat dan kebebasan bagi rakyat Tamil," kata kepala hubungan internasional Macan Tamil, Selvarasa Pathmanathan, dalam pernyataannya yang disiarkan melalui web site mereka, Tamilnet.

Berita-berita sebelumnya menyatakan, Prabhakaran tewas dalam suatu operasi militer di wilayah timur laut pulau itu, di suatu daerah hutan dan danau seluas kurang dari lima kilometer persegi di dekat garis pantai.

Pemimpin pemberontak Macan Tamil, Velupillai Prabhakaran, ditembak mati Senin, ketika berusaha melarikan diri dari pasukan pemerintah, kata seorang pejabat senior pertahanan kepada AFP.

Prabhakaran berada dalam satu konvoi sebuah mobil dan ambulan bersama dengan beberapa stafnya yang berusaha melarikan diri dari medan tempur, tetapi diserang dan tewas, kata pejabat senior kementerian pertahanan yang tidak bersedia disebut namanya.

Tokoh berumur 54 tahun itu tewas bersama dengan dua orang di kendaraan itu.

"Ketika pasukan melepaskan tembakan, kendaraan itu berusaha lari, tetapi terkena tembakan," kata seorang sumber tingkat tinggi lainnya dari militer. Dia mengatakan, kendaraan itu terbakar.

Senin pagi, putra Prabhakaran, Charles Anthony dan sejumlah pejabat senior lainnya juga ditembak mati oleh komando-komando pasukan khusus, kata para pejabat pertahanan.

Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapakse sebelumnya juga menyatakan bahwa perang selesai, setelah pihaknya berhasil menghancurkan kubu pertahanan Macan Tamil di pantai timur laut.

Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE) berperang untuk mendirikan negara untuk suku minoritas Tamil, lepas dari Kolombo, sejak 1972. Pemberontakan terlama di Asia ini diperkirakan menelan korban ribuan orang.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009