"Kondisi perbankan saat ini hingga Maret 2009 dalam kondisi stabil. Namun, memang ada sekitar 10 hingga 16 bank yang mengalami persoalan keuangan," ungkapnya.
Persoalan keuangan yang dialami bank tersebut, katanya, hanya masalah perolehan dana dan likuiditas.
"Dari indikator nasional kondisi perbankan tidak ada masalah. Persoalan yang dialami bank tersebut hanya menyangkut perolehan dana dan masalah likuiditas," ujarnya tanpa mau menyebut nama banknya.
Namun, ekonom Indef itu meminta pemerintah agar mewaspadai masuknya aliran dana yang sangat besar ke pasar modal.
"Saat ini, ada aliran dana Rp34 triliun masuk ke pasar modal. Dana itu cukup besar dan jika masuk ke bank dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas bank," ungkap Aviliani.
Terkait calon pengganti Gubernur BI Boediono, pengamat Indef itu menilai, sebaiknya Gubernur BI merupakan orang dalam Bank Indonesia sendiri.
"Pengganti Boediono harus orang dari BI sendiri. Banyak permasalahan yang harus diselesaikan sehingga orang yang akan menjabat sebagai gubernur di bank sentral tersebut harus memahami kondisi BI," katanya.
"Masalah sentimen pasar tidak akan terlalu berdampak namun penggantian Gubernur BI hanya masalah kesinambungan dan menyelaraskan kinerja BI sesuai kebijakan dan program Gubernur BI sebelumnya," katanya.
"Pak Boediono juga sebelumnya dari BI, jadi dia memang pantas menjadi Gubernur BI. Namun, setelah mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden mendampingi SBY, harus segera dicari penggantinya. Sebaiknya, Gubernur Bi sudah ada sebelum pilpres," ungkap Ekonom Indef tersebut.
Ia menyebut, Muliaman D Hadad, sebagai salah satu figur yang pantas sebagai pengganti Boediono.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009