Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Calon anggota legislatif (caleg) terpilih dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) daerah pemilihan (dapil) 3 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Budi mengundurkan diri.
"Alasan pengunduran diri karena terjadi kesalahan penghitungan pada hasil rekapitulasi perolehan suara," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi Adi Susila di Cikarang, Senin.
Ia mengatakan surat pengunduran diri Budi telah disampaikan kepada KPU Kabupaten Bekasi, Jumat (15/5) lalu, sesaat setelah rapat pleno penetapan caleg terpilih.
"Kami sudah terima suratnya, tapi yang bersangkutan tidak memberi alasan mengenai pengunduran dirinya sebagai caleg terpilih," katanya.
Budi adalah caleg PKS Kabupaten Bekasi dengan nomor pada daftar calon tetap (DCT) nomor 6.
Menurut Adi Susila, KPU akan mengambil langkah sesuai dengan peraturan nomor 15 tahun 2009 tentang penetapan caleg terpilih dengan mengkonfirmasikannya kepada KPU Jabar.
Secara terpisah, Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kabupaten Bekasi Budi Purwanto mengatakan yang menjadi alasan pengunduran diri Budi sebagai caleg terpilih karena terjadi kesalahan penghitungan rekapitulasi perolehan suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) Tambun Selatan.
"Rekapitulasi suara C1 dari tempat pemungutan suara (TPS) berbeda dengan data TI (teknologi informasi) KPU di PPK Tambun Selatan. Saksi PKS menyebutkan yang seharusnya keluar sebagai pemenang adalah caleg PKS bernama Nana Supriatna dari dapil yang sama dengan DCT nomor 5," katanya.
Ia menambahkan, telah terjadi kesalahan dalam "input" data sekitar 200 suara. Jumlah suara sebanyak 2.731 yang diperoleh Budi seharusnya merupakan milik Nana Supriatna yang terdata memperoleh 2.598 suara.
Sejak proses rekapitulasi suara di TPS, kata dia, PKS telah mengevaluasi kejadian tersebut, namun tidak memperoleh tanggapan, sehingga internal partai memilih untuk menyelesaikan persoalan itu melalui musyawarah partai.
"Semua sudah selesai, kami sepakat Budi akan mengundurkan diri dan Nana Supriatna yang akan menjadi caleg terpilih," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Begitu juga Politik ..........
Bermainlah dengan cantik ........
Agar mendapat simpatik ............
\"Saya rasa keduanya sudah bermain cantik\"
Ingatlah kata pepatah \"Yang menang jadi arang yang kalah jadi abu\"
Mana yg enak arang apa abunya?
Ya, arang masih bisa dipake buat panggang sate
Ya, abu juga masih bisa dipake buat cuci piring, dll
tak masalah jadi arang atau abu
keduanya masih bisa diperlukan/dibutuhkan
Salam dari hamba sayaha
mudah2an Allah membalas orang2 yang mengintimidasi Ust.Budi.
for all, Islam itu agama yang syamil. Islam tidak hanya dalam bentuk ibadah. tapi di smua segi kehidupan telah diatur dalam Islam termasuk dalam hal berpolitik. so, jangan pada alergi apabila politik dan agama menjadi partner.
buktikan siapa yang salah dan siapa yang bener secara hukum dan yang jelas gak pake hukum rimba