Survei pemantauan harga kami lakukan di seluruh 46 kantor Bank Indonesia, setiap minggu

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia melakukan survei harga kebutuhan pokok hingga minggu kedua April 2020 di sejumlah pasar di seluruh Indonesia yang menunjukkan harga masih terkendali dan rendah di tengah wabah COVID-19.

“Survei pemantauan harga kami lakukan di seluruh 46 kantor Bank Indonesia, setiap minggu melakukan survei,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers daring di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, dengan harga yang terkendali itu diperkirakan inflasi pada April mencapai 0,2 persen jika dibandingkan bulan Maret atau 2,80 persen secara tahunan.

Harga kebutuhan pokok dan inflasi yang terkendali itu, lanjut dia, didorong koordinasi antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam pemenuhan kebutuhan pokok.

Selain itu, inflasi yang terkendali itu, lanjut dia, juga disebabkan karena pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari kemampuan kapasitas produksi nasional sehingga menimbulkan kesenjangan output yang negatif.

“Artinya tekanan inflasi dari sisi permintaan itu terkendali,” katanya.

Sedangkan dampak nilai tukar rupiah terhadap inflasi, kata dia, juga rendah karena ketika permintaan rendah, nilai tukar disebut sangat kecil berpengaruh terhadap kenaikan harga.

“Terjangkaunya ekspektasi inflasi di masyarakat, konsumen atau produsen itu tidak terlepas dari bagaimana BI melakukan kredibilitas kebijakan moneter yang kami bangun,” imbuhnya.

Baca juga: Food Station kerja sama pengusaha bahan pokok penuhi kebutuhan PSBB
Baca juga: Penjualan kebutuhan pokok di Toko Tani Center meningkat 100 persen

Baca juga: BI: Cadangan devisa bertambah jadi 125 miliar dolar AS

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020