Warga Kota Surabaya diminta agar tetap tenang, tegar dan sabar menghadapi pandemi COVID-19 ini. Terutama bagi warga yang saat ini merasa terkucilkan karena harus berdiam diri melakukan isolasi mandiri di dalam rumah
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur Tri Rismaharini memberikan semangat kepada warganya, terutama bagi yang sedang melakukan isolasi mandiri di dalam rumah selama 14 hari sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Tuhan tidak mungkin tidak memberikan kebahagiaan dan juga tidak mungkin tidak memberikan kesedihan. Di dalam hidup itu memang kita harus seimbang dan keseimbangan itu harus terjadi," katanya saat meninjau di dapur umum penanganan COVID-19 Balai Kota Surabaya, Kamis.
Wali Kota Risma berpesan kepada seluruh warga Kota Surabaya agar tetap tenang, tegar dan sabar menghadapi pandemi COVID-19 ini. Terutama bagi warga yang saat ini merasa terkucilkan karena harus berdiam diri melakukan isolasi mandiri di dalam rumah.
Menurutnya, ada hikmah yang bisa dipetik dari kejadian COVID-19 ini yakni Tuhan sedang memberikan kesempatan kepada semuanya untuk lebih erat berkumpul di rumah bersama keluarga.
Sebab, lanjut dia, meski satu keluarga itu tinggal dalam satu rumah, terkadang mereka seperti saling berjauhan. Perkembangan teknologi saat ini yang membuat seseorang lebih condong untuk berkomunikasi dengan peralatan-peralatan.
"Nah, saat ini mungkin saatnya kita bisa berkumpul dengan keluarga dengan cara yang berbeda, memang karena kondisinya berbeda. Tapi disitulah mungkin kita bisa merasakan, membutuhkan keluarga satu dengan yang lainnya," katanya.
Namun begitu, Wali Kota juga berpesan kepada seluruh warga "Kota Pahlawan" itu agar tetap optimistis meski saat ini Tuhan punya kehendak lain.
"Tapi yakinlah, bahwa Tuhan pasti menyayangi kita. Ini kita anggap bahwa Tuhan sedang memberikan sesuatu yang sebetulnya di balik itu semua adalah banyak yang bisa kita petik dari pelajaran yang terjadi pada bulan-bulan ini," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada seluruh warganya agar tetap disiplin, terutama dalam menerapkan protokol-protokol kesehatan pada kehidupan sehari-hari dengan harapan, mata rantai COVID-19 ini bisa se-segera mungkin diputus, agar kehidupan cepat kembali normal.
Selain itu, dirinya juga mengingatkan warga yang sedang berdiam diri di dalam rumah agar saling menguatkan dan mendukung satu sama lain.
"Tetap semangat jangan menyerah, meskipun itu berat dan tetap tersenyum karena itu penting, karena kalau kita sedih maka daya tahan tubuh kita akan turun. Karena itu harus tetap senyum. Terima kasih semuanya, badai pasti berlalu, salam dari balai kota," demikian Tri Rismaharini.
Baca juga: Wali Kota Surabaya keluarkan protokol pengendalian mobilitas penduduk
Baca juga: ACT Jawa Timur bagikan masker kain untuk masyarakat Surabaya
Baca juga: Gubernur: Jumlah pasien positif COVID-19 di Surabaya 77 orang
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020