Kota Gaza, (ANTARA News) - Para pemimpin faksi yang bertikai, gerakan Fatah dan HAMAS, Minggu sepakat memperpanjang selama satu hari lagi dialog mereka mengenai berbagai masalah yang belum terselesaikan, terutama masalah keamanan dan pemerintahan, kata seorang pejabat senior Palestina.

Nabil Shaath, seorang pemimpin senior Fatah, mengatakan kepada wartawan dalam pernyataan yang disiarkan melalui internet oleh jaringan berita lokal yang berpusat di Jalur Gaza bahwa dialog bilateral antara Fatah dan HAMAS yang diselenggarakan di Kairo, Sabtu, disepakati diperpanjang sampai Senin, demikian dikutip dari Xinhua-OANA.

"Disepakati untuk menuntaskan dialog pada Senin. Semua peserta dan pemimpin faksi lain akan kembali ke Kairo pada awal Juli guna membahas rancangan terakhir kesepakatan," kata Shaath.

Ia menambahkan disepakati untuk mengaktifkan kembali komite yang berbeda dan berkaitan dengan keamanan, pemerintah, PLO, pemilihan umum dan perujukan guna menyelesaikan semua perbedaan pendapat. Ia mengkonfirmasi semua komite tersebut akan segera bertemu di Kairo.

Ahad pagi, perunding Fatah Azzam el-Ahmed mengutip Omar Suleiman, Kepala Dinas Intelijen Mesir, yang mengatakan, "Baik konferensi itu menerima atau tidak, kesepakatan perujukan harus ditandatangani pada Juli".

Shaath mengatakan rancangan akhir kesepakatan akan dibahas dalam pertemuan menyeluruh yang direncanakan diselenggarakan pada Juli dan akan mencakup semua pemimpin faksi, termasuk gerakan Fatah dan HAMAS.

"Kesepakatan itu akan ditandatangani pada 7 Juli di Kairo," kata Shaath.

Ditambahkannya, "Mesir akan mengirim pada 7 Juli satu komite pejabat keamanan Mesir dan Arab ke Jalur Gaza guna mengawasi penerapan kesepakatan tersebut".

Ia menambahkan para pemimpin Fatah dan HAMAS direncanakan menyelenggarakan pertemuan terakhir di Kairo, Senin, "guna membahas masalah yang belum terselesaikan, dan komite gabungan itu yang diusulkan oleh Mesir akan bertugas melaksanakan kesepakatan tersebut".

Mesir telah mengusulkan pembentukan satu komite faksi yang akan berada di bawah komando Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna melakukan koordinasi antara kedua pemimpin, gerakan Fatah dan HAMAS di Tepi Barat Sungai Jordan.

"Pembicaraan Senin direncanakan dipusatkan pada pembentukan pasukan keamanan gabungan di Jalur Gaza guna memulihkan keamanan dan ketenangan di daerah kantung tersebut," kata Shaath.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009