Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban hidup warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di wilayah kerja KRI Tawau selama pembatasan pergerakan hingga 14 April 2020
Nunukan, Kaltara (ANTARA) - Kebijakan Pemerintah Malaysia yang membatasi pergerakan orang selama wabah COVID-19 mendorong Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Tawau, Sabah, Malaysia memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari atau sembako kepada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak.
"Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban hidup warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di wilayah kerja KRI Tawau selama pembatasan pergerakan hingga 14 April 2020," kata Konsul RI Tawau Sulistijo Djati Ismoyo melalui keterangan tertulis yang diterima di Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis.
Ia menyebutkan paket bantuan yang disalurkan kepada WNI di wilayah kerjanya yang terdampak COVID-19 berupa beras, minyak goreng, mie instan, makanan kaleng dan lain-lain.
Paket tersebut, katanya, diantarkan langsung ke rumah-rumah WNI yang dilakukan setiap hari dan dikawal ketat oleh aparat kepolisian negara jiran itu.
Kepada panitia penyaluran bantuan kepada WNI, Djati berpesan agar benar-benar tepat sasaran dan sampai di tangan WNI yang membutuhkan.
"Saya berpesan dalam setiap kali pemberangkatan pendistribusian agar paket bantuan yang dibagikan tersebut bisa sampai kepada masyarakat WNI yang benar-benar membutuhkan sehingga tepat sasaran," katanya.
Ia juga mengajak kepada petugas yang menyalurkan bantuan tetap menjaga diri dengan menghindari kemungkinan dapat tertular virus sesuai standar kesehatan yang ditetapkan, yakni menjaga jarak dan dilengkapi dengan perlengkapan pelindung seperti masker, sarung tangan serta penyanitasi tangan (hand sanitizer).
WNI yang diprioritaskan menerima bantuan adalah pekerja lepas yang berdomisili di wilayah Tawau dan sekitarnya seperti pelayan warung makan kecil, nelayan-nelayan kecil, tukang potong rumput, buruh bangunan dan sebagainya.
Ia juga menyampaikan WNI yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit dan perusahaan besar lainnya tetap membayar gaji meskipun tidak bekerja karena COVID-19.
Berkaitan dengan hal itu Konsulat RI Tawau telah menyurati perusahaan agar tetap memberikan perhatian kepada pekerja Indonesia selama Pembatasan Kawalan Pergerakan (PKP).
Pendistribusian bantuan ini dimulai sejak 2 April 2020 dan diharapkan dapat menjangkau seluruh WNI di wilayah kerjanya yang benar-benar membutuhkan.
Hingga saat ini, kata dia, jumlah bantuan yang telah disalurkan sebanyak 1.859 paket. KRI Tawau juga masih terus mendata secara manual dengan cara mendatangi langsung wilayah yang menjadi titik-titik konsentrasi WNI.
Pendataan juga dilakukan secara daring, yakni mengisi formulir melalui aplikasi "Google forms" yang sudah diumumkan melalui media sosial resmi milik Konsulat seperti Facebook.
Kemudian,melibatkan pula guru-guru Community Learning Center (CLC) yang tersebar di wilayah kerja Konsulat RI Tawau untuk turut menyebarluaskan informasi ini kepada WNI, yang nantinya data tersebut akan direkap dan diverifikasi oleh panitia.
CLC adalah institusi pendidikan yang menyediakan akses pelayanan pendididkan dasar (SD) bagi anak-anak pekerja ladang berkewarganegaraan Indonesia yang berada di Malaysia.
Sebelumnya, pembagian paket ini dilakukan di Konsulat RI Tawau tetapi untuk mengantisipasi kerumunan massa sehingga dihentikan, demikian Sulistijo Djati Ismoyo.
Baca juga: Perlintasan di Nunukan perlu diperketat cegah corona dari Malaysia
Baca juga: 10 TKI positif Covid-19 di Sabah, Malaysia
Baca juga: Pelayaran Tarakan -Tawau ditutup untuk antisipasi COVID-19
Pewarta: Rusman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020