Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta mengimbau masyarakat Maluku agar jangan bertikai lagi dan meneladani patriotisme pahlawan nasional asal Maluku, Pattimura.
"Stop (bertikai), karena itu tidak ada gunanya," katanya saat menghadiri peringatan hari pahlawaan nasional Thomas Matulessy yang bergelar Kapitan Patttimura di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu.
Masyarakat asal Maluku di Jakarta - Bogor - Depok - Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) memperingarti Hari Patttimura yang biasanya digelar pada setiap tanggal 15 Mei.
Tanggal 15 Mei 1817 merupakan tanggal penyerangan Pattimura dan pasukannya ke Benteng Duurstede di pantai Waisisil, Kota Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Maluku) yang merupakan markas besar kolonial Belanda.
Seluruh tentara termasuk Residen Van den Berg tewas. Seorang anak lelakinya diselamatkan Pattimura dan diberi nama van Berg Saparua.
"Karenanya, peringatan Hari Pattimura hendaknya diwujudkan warga Maluku sebagai keluhuran budi anak bangsa Indonesia. Cinta pahlawan itu harus diwujudkan dengan tidak boleh bertikai lagi," katanya.
Sekiranya bertikai, kata dia, pembangunan pasti tidak akan terealisir dan masyarakatlah yang mengalami penderitaan berkepanjangan.
"Masyarakat Maluku harus bersatu agar potensi Sumber Daya Alam (SDA) di sana yang bernilai ekonomis bisa dikelola untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Menurut Meutia, peringatan tersebut hendaknya menggelorakan patriotisme Pattimura di kalangan generasi muda Maluku untuk bersatu dan bertekad membangun di berbagai bidang.
"Bersatulah sebagai cerminan cinta Tanah Air Indonesia. Teladanilah Pattimura dan pahlawanan nasional lainnya, tunjukkan pembelaan bumi pertiwi dari penindasan kolonialisme," katanya.
Peringatan Hari Pattimura diawali dengan lari obor dari Museum Purna Bakhti Pertiwi menuju anjungan Maluku di TMII yang diterima Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Pemerintahan, Isak Alexander Saimima.
Obor dilarikan oleh mantan juara dunia tinju IBF kelas bantam yunior Elias Pical dan juara terbang mini Nico Thomas serta pelari nasional Emma Tahapary dengan diwarnai berbagai atraksi kesenian tradisional Maluku.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009