Misi perdamaian yang diprakarsai World Conference on Religions for Peace (WCRP) yg berkedudukan di New York itu bertujuan mendorong terwujudnya perdamaian di kawasan lima provinsi bagian Selatan Thailand yang selama ini dilanda konflik.
Din yang juga Presiden Kehormatan WCRP dan Presiden Asian Conference on Religions for Peace (ACRP) ditunjuk mewakili Islam. Anggota misi lain terdiri dari tokoh Buddha, Hindu, Kristen, dan Shinto.
Menurut Din, konflik di bagian Selatan Thailand memang berdimensi keagamaan, tetapi agama hanyalah faktor justifikasi terhadap faktor-faktor nonagama seperti faktor sosial, ekonomi dan politik.
Untuk menyelesaikan konflik itu maka perlu juga diatasi faktor-faktor non-agama tersebut melalui pendekatan dialogis yang persuasif dengan mengedepankan pendekatan "soft power".
"Dalam kunjungan ke Bangkok dua tahun lalu, Raja Bhumipol pernah meminta langsung kepada saya agar Muhammadiyah ikut membantu penyelesaian konflik di Thailand Selatan," kata Din.
Oleh karena itu, kini sedang dilakukan upaya kerjasama dalam bidang dakwah, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan lembaga keuangan mikro.
Dua hari lalu, enam rektor Universitas Muhammadiyah berada di Pattani dan Yala, Thailand Selatan, guna menjajaki kerja sama pendidikan dan menjaring calon penerima beasiswa untuk kuliah di universitas-universitas Muhammadiyah.
"Dalam misi perdamaian kali ini akan ada pertemuan para tokoh muslim dan Buddhist guna meningkatkan peran kedua agama dalam ikut menyelesaikan konflik dan mewujudkan perdamaian di kawasan itu," kata Din.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009