Jakarta (ANTARA News) - KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berencana menggelar muktamar terkait merosotnya perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pemilu 2009.

Rencana itu diungkap Gus Dur saat memberi keterangan pers di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Jakarta, Minggu.

"Nanti yang `kotor-kotor` tidak dijadikan pengurus," kata Gus Dur yang didampingi sejumlah pengurus PKB pendukungnya. Namun deklarator PKB itu tidak memberi penjelasan lebih lanjut mengenai rencana muktamar tersebut.

Penjelasan soal rencana muktamar selanjutnya disampaikan staf Gus Dur yang membidangi media massa, Bambang Susanto.

Bambang mengatakan, dalam rapat gabungan DPP PKB beberapa waktu lalu telah diputuskan muktamar digelar pekan terakhir Juni.

Ketua Wilayah PKB Bangka Belitung Fathurrahman mengatakan, muktamar perlu digelar untuk menyelamatkan partai dari kehancuran.

"Teman-teman di daerah semua prihatin. Perolehan suara PKB merosot jauh dari 12 persen (Pemilu 2004) tinggal 4,9 persen. Kami berharap Gus Dur melakukan langkah untuk menyelamatkan partai," katanya.

Sekretaris Dewan Syura PKB Maman Imanul Haq mengakui rencana untuk menggelar muktamar berangkat dari usulan sejumlah DPW PKB.

Menurut dia, muktamar juga dimaksudkan untuk menyikapi keputusan "sepihak" yang dibuat Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB Muhaimin Iskandar terkait dukungan kepada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono tanpa melibatkan Dewan Syura.

Gus Dur merasa secara formal masih menjadi pimpinan PKB karena meyakini putusan Mahkamah Agung terkait konflik internal PKB adalah mengembalikan kepengurusan partai itu pada hasil muktamar di Semarang yang menempatkan Gus Dur sebagai Ketua Umum Dewan Syura PKB dan Muhaimin sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009