Hanoi (ANTARA News/PNA/VNA-OANA) - Sampai 16 Mei, sedikitnya empat negara lagi di seluruh dunia mengkonfirmasikan kasus flu A/H1N1 pertamanya.

Di Asia, kementerian kesehatan India pada 16 Mei membenarkan kasus pertama flu H1N1 di kota selatan, Hyderabad.

Korban dikenali pada pemeriksaan di bandara, dan kemudian dikarantina. Sampel darahnya membuktikan dia positif mengidap virus flu babi itu, kata sekretaris bersama kementerian, Vineet Choudhary.

Negara Asia lainnya, Jepang, juga mengkonfirmasikan flu A/H1N1 pertamanya, pada hari yang sama. Kasus itu menunjukkan, bahwa usaha keras Jepang untuk membendung penularan flu itu, di perbatasan-perbatasannya gagal.

Pemerintah memerintahkan sekolah-sekolah ditutup di beberapa kota pelabuhan Kobe, di mana Kementerian Kesehatan mengatakan, seorang pelajar pria dites positif terkena flu yang telah mematikan lebih dari 70 orang di seluruh dunia itu.

Tak seperti pada kasus-kasus lainnya yang dikonfirmasukan di Jepang selama ini, pelajar tersebut tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, sebelumnya.

Kementerian Kesehatan Turki juga mengeluarkan pernyataan, bahwa negara Eropa itu mendapati seorang asing, yang datang dari Amerika Serikat dalam perjalanan dari Amesterdam ke Irak, membawa virus flu A/H1N1 ke Turki melalui Bandara Istanbul, Ataturk.

Sebelumnya, 15 Mei, Menteri Kesehatan Ekuador Caroline Chang mengkonfirmasikan bahwa pelajar berumur 11 tahun di Guayaquil, menjadi kasus pertama flu H1N1 di negara Afrika itu.

Sementara itu, Kantor Berita Malaysia Bernama, 16 Mei melaporkan kasus kedua flu A/H1N1 di negaranya.

Pasien itu, seorang pelajar perempuan di AS, diketahui setelah minta perawatan atas demam yang dideritanya di Rumah Sakit Penang, 15 Mei malam.

Pasien ini mengaku melakukan perjalanan dalam penerbangan yang sama dengan pasien yang pertama.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 7.520 orang di lebih dari 30 negara telah dinyatakan sakit akibat virus tersebut, sebagian besar di Meksiko dan AS. Sekitar 70 orang yang terinfeksi virus ini telah meninggal.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009