Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyatakan sebanyak 48 titik api atau hotspot terdeteksi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau.
"Sebanyak 48 titik api terdeteksi di sejumlah kabupaten/kota di Riau," kata Staf Analisa BMKG Kota Pekanbaru, Marzuki di Pekanbaru, Minggu.
Marzuki menjelaskan, berdasarkan pantauan terakhir satelit NOAA 18 diketahui bahwa ada 48 titik api sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
Sejumlah 48 titik api tersebut 22 di antaranya berlokasi di Kabupaten Rokan Hilir, empat di Rokan Hulu, sembilan di Kabupaten Bengkalis, tujuh titik di Pelalawan.
Selain itu, satu titik di Kabupaten Kampar, satu di Kota Pekanbaru dan satu di Kota Dumai serta tiga titik di Kabupaten Indragiri Hulu.
Tingginya suhu udara di Riau yang mencapai 34 derajat celcius telah mengakibatkan meningkatnya indeks potensi penyulutan api dan indeks kekeringan.
Hal tersebut diprediksi BMKG menjadi penyebab utama meluasnya kebakaran hutan dan lahan di Riau apabila ada "land clearing".
Karena itu, BMKG kembali mengimbau kepada masyarakat ataupun perusahaan untuk tidak melakukan land clearing atau membuka hutan atau lahan dengan cara membakar tanaman untuk menghindari kabut asap.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009