Bandung (ANTARA News) - Aktivis Sri Bintang Pamungkas gagal menggelar kongres Golput ke-2 di Gedung Ikatan Alumni (IKA) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jalan Singaperbangsa No. 1 Kota Bandung, Jabar, Minggu.

Kongres kelompok yang tidak menggunakan hak suaranya dalam Pemilu (golongan putih) itu gagal diduga karena tidak mendapatkan ijin dari institusi berwenang.

"Kongres Golput ini bukan unjuk rasa kok, masa harus minta izin dulu, saya melihat penolakan kongres ini seperti masa Soeharto," kata Sri Bintang Pamungkas, yang ditemui di luar Gedung IKA Unpad Bandung.

Ia menyatakan, Kongres Golput yang diadakan kedua kalinya ini ialah sebagai sebuah kekuatan baru di Indonesia yang sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari sebelumnya.

Sebelum menggelar kongres di Kota Bandung, menurut Sri Bintang, pihaknya telah melaporkan rencana tersebut kepada Mabes Polri.

Pembatalan kongres kata Sri Bintang adalah sebuah bentuk pelanggaran terhadap hak kebebasan untuk berserikat dan berkumpul yang telah diatur UUD 1945 dalam Pasal 28.

Rencananya, kongres di Bandung ini akan dihadiri oleh ratusan orang dari seluruh Indonesia seperti dari Yogyakarta, Medan, dan Jawa Barat.

Namun karena batal, sejumlah peserta yang datang dari berbagai daerah di Jawa Barat, Yogyakarta, maupun Medan, sejak pagi hanya berkerumun di luar Gedung IKA Unpad.

Lebih lanjut, Sri Bintang menuturkan, sekalipun kongres di Gedung Alumni Unpad Bandung batal, pertemuan tetap dilaksanakan hari ini juga namun di tempat yang berbeda.

Politisi yang pernah mencalonkan diri sebagai Presiden periode 1998-2003, saat Soeharto masih menjadi calon tunggal, itu hanya dapat termangu di luar Gedung IKA Unpad Bandung, karena sebelumnya di Kota Yogjakarta juga gagal dilaksanakan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009