Kyodo News menyebutkan bahwa tambahan empat orang siswa yang dikonfirmasi menderita flu tersebut menjadikan jumlah kasus flu itu di seluruh Jepang mencapai 21 kasus.
Sebagian besar dari pelajar sekolah yang terdampak virus itu, yang bersekolah di Kobe dan Osaka di Jepang tengah, tidak melakukan perjalanan ke luar negeri sebelumnya, kata media.
Pejabat kementerian kesehatan mengatakan bahwa belum jelas bagaimana virus itu menyebar di kedua kota itu.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) , Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya mengawasi dari dekat perkembangan situasi di Jepang, WHO menaikkan waspada pandeminya pada 29 April ke skala 5 dari 6 skala, yang berarti bahwa pandemi segera terjadi.
Bukti bahwa penyakit itu menyebar di luar Amerika Utara, dimana ia berasal, akan memicu peningkatan skala menjadi 6.
Kota Kobe, Sabtu, memutuskan untuk menutup sejumlah sekolah umum selama satu pekan setelah delapan kasus pertama dikonfirmasi.
Menteri Kesehatan Yoichi Masuzoe, Sabtu, mengatakan bahwa pihak berwenang akan mencoba untuk mengidentifikasi orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan para siswa dan mengambil keputusan seperti meminta beberapa orang tertentu untuk tetap tinggal di rumah dalam upaya mencegah penyebaran virus.
Virus baru itu tampak seperti flu musiman --menyebar dengan cepat dan menyebabkan gejala ringan.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009