Jakarta (ANTARA News) - Pengajuan pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden, dinilai merupakan hasil musyawarah dan mufakat PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan sejumlah partai lainnya. Pasangan Megawati-Prabowo atau yang disebut-sebut para pendukung mereka "Mega-Pro" diharapkan mampu meraih suara terbanyak pada Pemilu Presiden 8 Juli mendatang.

"Pasangan ini pilihan berdasarkan musyawarah, dan tanpa paksaan. Kami partai pendukung yang kecil di sini, salut atas sikap kenegarawanan Pak Prabowo. Ini adalah simbol perjuangan rakyat yang ideal," kata Sekjen Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) Jackson Kumaat di Rumah Perjuangan Jalan Teuku Umar Menteng Jakarta, Sabtu.

Pasangan ini diajukan 2 partai besar PDI-P dan Gerindra, dan didukung 7 partai yang tak lolos "parliamentary treshold", yakni Partai Kedaulatan, Partai Merdeka, Partai Buruh, PPNU, PSI, PIS dan Pakar Pangan.

Lebih lanjut Jackson mengatakan, pihaknya siap mengerahkan kekuatan kader dan massa pendukung untuk Mega-Pro, yang pada Pemilu Legislatif memilih Pakar Pangan dan caleg Pakar Pangan. Pihaknya juga yakin, para pendukung Pakar Pangan akan tetap mematuhi instruksi kantor pusat, apalagi selama ini tidak memiliki masalah dengan parpol pengusung Mega-Pro.

"Sepekan terakhir ini, kami berupaya mencari benang merah untuk menyatukan persepsi tentang pemimpin nasional yang ideal. Dan akhirnya, inilah yang ideal bagi perjuangan memenangkan Pilpres 2009," kata Jackson.

Menurut dia, sikap kenegarawanan Megawati dan Prabowo tersebut, ditandai ketika Prabowo legowo menerima permintaan sebagai pendamping Megawati.

Apalagi sebelumnya, Partai Gerindra sempat ngotot untuk mendapat tiket capres dan bukan tiket cawapres.

Sebelumnya diberitakan, Pakar Pangan melalui ketua umumnya Letjen M Yasin sempat memimpin Sekretariat Bersama Forum Antar-Parpol (Sekber FAP), yang berisi 21 parpol yang gagal mendapat kursi di DPR RI. Saat itu, FAP sudah sepakat mengusung pasangan Prabowo-Rizal Ramli. Namun hari terakhir menjelang pendaftaran capres-cawapres, sebagian parpol tersebut terpecah ke kubu pasangan SBY-Boediono dan pasangan JK-Wiranto.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009