Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Operasi Pangan Gratis yang diluncurkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jember diperuntukkan untuk warga yang terdampak virus corona, terutama bagi pekerja harian seperti tukang becak dan pedagang keliling.

Zaky Noerrahman selaku Partnership Aksi Cepat Tanggap Jember, Rabu, di Jember menjelaskan program Operasi Pangan Gratis itu sebagai respon terhadap dampak penyebaran COVID-19 yang bukan hanya membuat masyarakat mengalami penurunan pendapatan atau bahkan kehilangan pekerjaan terutama masyarakat yang bekerja harian.

"Dampak COVID-19 itu sangat dirasakan utamanya bagi mereka yang bekerja sebagai tukang becak, penjual keliling, buruh karena yang biasanya mereka mendapatkan upah dari jasa dan pelanggan mereka," katanya.

Menurutnya, sebagian warga mulai kehilangan pelanggan akibat banyaknya pembatasan sosial dan akibatnya mereka tidak mendapatkan penghasilan yang baik.

Baca juga: ACT-MRI Jember edukasi siswa SDN Klungkung terkait mitigasi bencana

Baca juga: ACT Jember distribusikan air bersih di daerah kekeringan

"Program itu diberikan dalam bentuk makanan siap santap dan bahan pokok yang bisa sedikit membantu masyarakat terdampak COVID-19 di Jember," tuturnya.

ACT Jember telah meyalurkan 470 paket pangan kepada para pekerja harian di wilayah kota Jember dimana keseluruhan paket pangan didapatkan dari mitra ACT di Kabupaten Jember dan pihaknya akan terus menjalankan program itu bersama mitranya.

Salah satu pengemudi angkutan kota yang biasa mangkal di Jalan Gajahmada, Arifin mengatakan sepinya penumpang karena imbauan pemerintah untuk berada di rumah saja dan sekolah juga sudah diliburkan selama beberapa pekan karena siswa belajar di rumah.

"Kami sangat sulit mendapatkan penumpang karena sekolah libur, penerapan bekerja di rumah dan keluar masuk penumpang di Jember baik di terminal maupun lokasi lainnya sangat sepi, hampir tidak ada penumpang," katanya.

Hal senada juga disampaikan tukang becak Amin yang mengaku pendapatannya turun drastis karena banyak warga yang tidak keluar rumah untuk bepergian.

"Sebenarnya saya juga takut terkena virus corona, namun kalau saya tidak bekerja dan hanya di rumah saja, bagaimana dengan kebutuhan makan keluarga saya," katanya sedih*.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020