Jakarta (ANTARA News) - Kubu Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Megapro) yang diusung PDIP-Gerindra dan tujuh parpol yakin memenangkan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 8 Juli mendatang.

"Kami sangat yakin pasangan kami yang akan terpilih," kata Sekjen DPP PDIP Pramono Anung kepada wartawan di Kantor KPU Pusat, Jl Imam Bonjol Jakarta, Sabtu.

Pasangan Capres-Cawapres "Megapro," Sabtu siang sekitar pukul 13.00 WIB, mendaftarkan diri ke Kantor KPU untuk maju dalam Pilpres 8 Juli nanti.

Menurut Pramono, dari semua pasangan capres-cawapres yang nanti bertarung, pasangan "Megapro"lah yang paling ideal.

"Inilah pasangan yang paling lengkap, paling cantik dan paling ganteng," kata Pramono saat pendaftaran capres-cawapres di ruang sidang utama Lantai II Kantor KPU Pusat.

Sementara itu, Megawati mengaku bangga berpasangan dengan Prabowo Subianto, mantan Danjen Kopasus yang kini menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

"Tentu hal ini akan memudahkan bagi rakyat Indonesia dalam memilih kami," kata Ketua Umum DPP PDIP yang merupakan Presiden RI periode 2001-2004.

Fungsionaris Partai Gerindra, Fadli Zon menimpali, untuk menyukseskan perjuangan "Megapro" menuju kursi RI 1 dan RI 2, maka Sabtu sore ini dibentuk panitia deklarasi yang diikuti pembentukan tim sukses hingga posko pemenangan "Megapro" di seluruh Indonesia.

Tim sukses "Megapro" adalah gabungan PDIP dan Gerindra beserta tujuh parpol lain yakni PNI Marhaenisme, Partai Buruh, Partai Karya Perjuangan, Partai Sarikat Indonesia, Partai Merdeka, PBNU dan Partai Pelopor.

Baik Pramono maupun Fadli membantah anggapan tentang berlarut-larutnya penetapan Capres-Cawapres "Megapro" akibat tidak ada pihak yang mau mengalah sebagai cawapres.

"Komunikasi politik antara PDIP dan Gerindra sudah lama dibangun. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu disamakan," jelas Pramono.

Fadli mengamini Pramono dengan mengatakan sebagai partai baru yang mendapat empat persen lebih suara, Gerindra realistis untuk mencalonkan Prabowo sebagai cawapres pendamping Megawati.

"Tidak ada tarik ulur. Yang terjadi, kita menjajaki kemungkinan koalisi dengan parpol yang lain," kata Fadli.

Fadli lalu menyatakan, koalisi "Megapro" dengan Partai Gokar-Hanura yang mengusung pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) sepakat membentuk koalisi besar jika salah satu dari dua pasangan capres-cawapres maju dalam Pilpres putaran II.

"Kami sudah sepakat soal itu, siapapun yang maju pada Pilpres putaran II kita semua siap mendukung," kata Fadli.

 (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009