Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) membagikan paket sembako kepada mahasiswanya yang masih bertahan di Malang alias tidak pulang kampung selama pandemi COVID-19.

"Paket sembako ini merupakan salah satu bentuk dukungan kampus kepada para civitas akademi di tengah pandemi Coronavirus," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB, Prof Dr Abdul Hakim di sela pembagian sembako bagi mahasiswa di Gedung Kebudayaan Mahasiswa kampus setempat, Rabu.

Ia mengatakan bahwa kampus mengupayakan kualitas asupan nutrisi dengan memberikan bahan pangan pokok, terutama bagi mahasiswa yang masih berada di Malang atau tidak pulang kampung sejak wabah virus Corona di Tanah Air.

Prof Abdul Hakim menyebutkan pembagian sembako bagi mahasiswa tersebut, akan dilakukan dalam tiga termin hingga 15 Mei 2020 dengan tetap menerapkan prinsip physical distancing.

Baca juga: Peneliti UB Malang buat "Simerona" untuk hindari zona bahaya COVID-19

Baca juga: Gerakan mudik warga Jakarta ubah masa puncak COVID-19, kata pakar UB

Baca juga: Cegah COVID-19, Universitas Brawijaya pulangkan mahasiswa Malaysia

"Pembagian sembako ini dijadwalkan setiap dua pekan sekali. Hari ini, simbolis diberikan kepada 50 orang mahasiswa dulu. Penerima adalah mahasiswa yang telah mengisi formulir secara daring, selanjutnya divalidasi oleh Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa, Eksekutif Mahasiswa UB, baru kita bagikan," ujarnya.

Hanya saja, lanjutnya, prioritas pemberian paket sembako tersebut untuk mahasiswa yang berada di Malang dan yang tidak mampu.

Paket yang akan diterima oleh mahasiswa terdiri dari beras 5 kilogram, telur ayam 500 gram, kecap manis, minyak goreng, mie instan, teh celup, serta abon sapi.

Pembagian paket sembako ini merupakan kolaborasi antara Badan Amil Zakat Infak Sedekah Universitas Brawijaya dengan Bagian Kemahasiswaan.

Selain membagikan paket sembako bagi mahasiswa yang ada di Malang, UB juga memberikan bantuan pulsa kepada mahasiswa sebagai antisipasi jika terjadi habisnya kuota internet saat kuliah daring.

Untuk mengantisipasi habisnya kuota tersebut, UB bekerja sama dengan operator Telkomsel dan Indosat Oreedo dengan menyediakan kuota 30 giga bagi mahasiswa yang melaksanakan kuliah daring.*

Baca juga: Pakar: Bahagia dan berpikir positif kunci tangkal COVID-19

Baca juga: Seluruh area kampus Universitas Brawijaya disemprot disinfektan

Baca juga: Cairan pembersih tangan produksi mahasiswa Universitas Brawijaya laris

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020